BatamNow.com – Di tengah kegundahan warga asli Melayu di Pulau Rempang-Galang karena “ancaman” relokasi, mencuat berita Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang diduga memiliki lahan di Pulau Galang, Kota Batam, total luasnya hingga ratusan hektare.
Berita heboh itu bersumber dari tiga video yang beredar luas. Penelusuran BatamNow.com, ketiganya diunggah akun dengan handle @herrypatoeng di media sosial SnackVideo, pada 21 Juli 2023.
Di dalam rekaman itu, sosok pria mirip Panji Gumilang meninjau lahan yang didapatkan di tiga titik di Pulau Galang.
Dalam video pertama, sosok pria mirip Panji Gumilang itu menggunakan kemeja lengan panjang berwarna biru dengan topi putih berlogo warna kuning dan memakai kacamata berlensa tinted.
Dalam video berdurasi 2 menit 1 detik itu, disematkan caption nama Syekh Al Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang
Pria itu menjelaskan sedang berada di Pulau Galang, sekitar 20 km dari titik nol Pulau Galang Baru yang berada di selatannya.
Dalam posisi berdiri di satu bukit di Pulau Galang, ia menghadap arah barat. Di belakangnya tampak kawasan hutan mangrove, yang lahannya disebut telah dibebaskan pihaknya seminggu dari video direkam.
Rekaman video itu diperkirakan dibuat tahun 2020 atau sekitar tiga tahun lalu.
Disampaikan pria dalam video itu, lahan seluas 20 hektare tersebut ia beli dari seorang warga Pulau Galang bernama Ahua alias Rudi. Rencananya akan dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan hingga pelabuhan ataupun galangan kapal (shipyard).
“Ini semua sudah kita buatkan selokan-selokan. Di titik sini sudah ada selokan ke laut dan titik selatan sana ada selokan ke laut. Belakang kita ini laut, kurang lebih 1 kilometer. Maknanya, 200 dikali 1 kilometer mendapat 20 hektare,” ujarnya.
Sedangkan kawasan mangrove di belakangnya yang dikatakan sudah tidak produktif, akan dijadikan lokasi pelabuhan ataupun galangan kapal.
“Di situlah nanti yang akan kita gunakan pelabuhan maupun galangan kapal. Kita rencanakan nanti kapal-kapal kita yang datang dari Jawa nanti berlabuh di sini. Dan kita rencanakan tatkala kita membuat kapal untuk nelayan juga kita buat di sini,” jelasnya.
Video kedua berdurasi 1 menit 26 detik, sosok pria yang sama mengaku membeli lahan seluas sekitar 145 hektare yang akan dilunasi tiga kali pembayaran, 30 persen, 30 persen lalu 40 persen.
Video ketiga, menunjukkan sosok tersebut menaiki kapal pancung bersama beberapa orang. Salah satunya berbicara dalam video dan menyebut sedang menyusuri Sungai Charos yang disebutkan berada di ujung atau tanjung Pulau Galang.
Disebutkan dalam video berdurasi 1 menit 46 detik itu, tanah dan hutan mangrove seluas 198 hekatre di sisi kanan sungai tersebut sudah dibeli dan dimiliki Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKM) Masjid Rahmatan Lil’alamin Indonesia.
“Sebelah kiri direncanakan juga untuk dibeli Syekh Al Zaytun Prof Dr Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang,” katanya.
“Dan insya Allah akan menambah lagi di area ini segera seluas 250 hektare,”dijelaskan perekam video.
Kemudian video tersebut juga menunjukkan beberapa orang memapah pria dengan kaos lengan pendek berwarna biru dengan topi putih mirip yang dikenakan sosok mirip Panji Gumilang pada video pertama, turun dari kapal pancung yang berlabuh di pesisir.
Tak hanya itu, disematkan juga satu foto menunjukkan plang berwarna hijau dengan teks kuning menjelaskan tanah di sana milik LKM Masjid Rahmatan Lil’alamin Indonesia. Di depan plang itu berdiri tujuh pria, termasuk sosok yang mengenakan topi putih yang mirip dikenakan sosok mirip Panji Gumilang pada video pertama.
Permohonan Tahun 2011 Ditolak Ketua OB Ismeth Abdullah
Soal kebenaran video ini belum terkonfirmasi kepada Panji Gumilang yang lagi terseret dugaan penistaan agama, belum lagi kehebohan terkait kontroversinya di pusaran isu NII di Pondok Pesantren miliknya.
Demikian juga dengan Ahua alias Rudi yang disebut pemilik asli yang menjual lahan tersebut belum terkonfirmasi. Dihubungi BatamNow.com ke nomor ponsel yang diberi seorang warga Pulau Galang, nomor itu tak aktif.
Seorang Ketua RT di Pulau Galang membenarkan isu itu beredar luas di masyarakat Galang dan Pulau Rempang, Kota Batam.
“Kami sudah dengar isu itu dan beredar luas di sini,” ujarnya.
Ia juga membenarkan bahwa ada bernama Ahua di Galang. “Ahua itu orang lama di Galang dan memang memiliki lahan yang luas di sana sejak dari dulu,” ujar sang Ketua RT yang tak mau ditulis namanya.
Gerisman tokoh masyarakat Pulau Rempang sekaligus Ketua Kekerabatan Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT), juga mengaku mendengar isu itu.
Ia mengatakan, mereka warga Rempang tak begitu paham soal lahan di Pulau Galang, “Tapi bisa saja lahan yang dimasud di Pulau Galang Baru,” katanya pertelepon, Senin (24/07/2023).
Berita Panji Gumilang “mengincar” lahan di Batam, Rempang dan Galang, bukan kali ini.
Sumber BatamNow.com mengaskan, pada tahun 2011 Panji Gumilang pernah memohon lahan seluas 100 hektare ke Otorita Batam (OB) –sekarang bernama BP Batam.
Namun Ketua OB Ismeth Abdullah, kala itu, menolak permohonan Panji Gumilang dengan berbagai pertimbangan dimana Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun itu tengah dicurigai berideologi NII.
Adakah nama Panji Gumilang atau Ponpes Al Zaytun ataupun LKM Masjid Rahmatan Lil’alamin tercatat di administrasi Pertanahan BP Batam sebagai pemohon alokasi lahan atau yang mendapat peralihan hak atas lahan salah satunya dari Ahua yang disebut-sebut juga bernama Rudi?
Dikonfirmasi redaksi BatamNow.com, Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Direktur Pengelolaan Pertanahan Ilham Eka Hartawan dan Kepala Biro Humas Ariastuty Sirait, belum merespons hingga berita ini di-publish. (red)