BatamNow.com, Jakarta – Komite BPH Migas, Wahyudi Anas meminta Pertamina mengantisipasi potensi terganggunya distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
Pertamina diminta melakukan pengawasan ketat dan pengamanan stok BBM sehingga penyalurannya lancar sampai akhir tahun.
Komite BPH Migas menyampaikan itu lewat keterangan resminya yang diterima BatamNow.com, Senin (25/10/2021).
“Wilayah Kepri memang sering ada potensi antrean isi BBM. Namun selama ini BPH Migas telah mengantisipasi hal itu hingga akhirnya dapat berjalan dengan lancar,” kata Wahyudi.
Sementara Section Head Communication & Relation Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Agustiawan mengatakan stok BBM, paling tidak sampai Desember 2021, terkendali. “Pertamina sebagai operator yang menyalurkan BBM, menjamin sampai akhir tahun, aman,” kata Agustiawan kepada BatamNow.com, Senin (25/10).
Apa yang disampaikan oleh Agustiawan senada dengan Wahyudi.
Sejauh ini, kata Wahyudi, kuota BBM di Kepri dan Indonesia telah disalurkan dengan baik oleh Pertamina, melalui anak perusahaan Patra Niaga. Hingga sekarang sekitar 80 persen yang tersalurkan, tersisa cukup untuk triwulan keempat.
Tidak itu saja, ujarnya, penyaluran BBM sudah tepat sasaran. “Namun untuk memastikannya, Pertamina akan selalu memonitor perkembangan melalui teknologi yang ada. Tujuannya agar pembelian BBM benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.
Wahyudi meminta masyarakat tidak perlu panik dan khawatir terkait ketersediaan BBM di Kepri. Ia memastikan Pertamina telah mengatur penyaluran hingga dapat dipastikan aman.
Kepada warga Kepri, dirinya mewanti-wanti untuk tidak menimbun dan menyimpan BBM karena berisiko tinggi dan dapat melanggar undang-undang. “Mari kita lakukan pengawasan bersama, media juga ikut berperan, guna distribusi BBM tepat sasaran,” pungkasnya. (RN)