BatamNow.com, Jakarta – Rehabilitasi hutan mangrove di wilayah Kepulauan Riau menjadi salah satu prioritas dari 9 provinsi yang akan dilakukan oleh pemerintah, mengingat tingkat kerusakannya terbilang cukup parah.
Selain Kepri, ke-8 provinsi lain yakni, Sumatera Utara, Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.
Di tahun ini, Presiden Jokowi menargetkan akan merehabilitasi sekitar 34.000 hektare. Nantinya, penanaman 29.500 hektare mangrove dilakukan di 9 provinsi prioritas tersebut.
“Hutan mangrove berperan penting dalam mengendalikan perubahan iklim global bahkan juga bisa mencegah erosi dan abrasi, serta menjadi habitat biota laut yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Suwignya Utama dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/11/2021).
Selain rehabilitasi, BRGM juga akan mengadakan Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove (SLMM), yang salah satu tujuannya guna mempercepat realisasi program rehabilitasi mangrove.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kelompok masyarakat dan stakeholders lainnya untuk mendukung percepatan rehabilitasi mangrove, serta menjadi stimulus pengintegrasian kegiatan rehabilitasi mangrove dengan Peraturan Desa,” jelasnya.
Suwignya juga menjelaskan, di SLMM, mereka akan diberikan edukasi terkait pengelolaan ekosistem mangrove, pemetaan partisipatif, teknik rehabilitasi ekosistem mangrove, penyemaian dan penanaman, monitoring dan penyulaman, serta rencana tindak lanjut berbasis sumber daya lokal.
Dirinya berharap dengan mengoptimalkan partisipasi semua pihak, tapak demi tapak lokasi mangrove akan menghijau, sampai akhirnya satu landscape besar akan menghijau karena tertanami seluruhnya.
“Landscape itu bagian dari alam kita, bagian dari hidup kita. Perlu kita sadari bahwa mangrove menjadi benteng daratan dan mangrove sumber kehidupan biota laut,” tukasnya.
Di Kepri sendiri, dari 68.351 hektare luas area yang ditanami pohon bakau (hutan mangrove), sekitar 37.364 hektare mengalami kerusakan. Penyebabnya mulai dari penambangan pasir, penebangan, dan pembukaan lahan baru. (RN)