Cerita di Balik Pasien Covid-19 Diikat, Diseret, dan Dipukuli, Berawal Peluk Warga Setelah Tahu Positif Corona - BatamNow.com Verifikasi
BatamNow.com
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
BatamNow.com

Cerita di Balik Pasien Covid-19 Diikat, Diseret, dan Dipukuli, Berawal Peluk Warga Setelah Tahu Positif Corona

25/Jul/2021 11:22
Ketua Panwascam Batam Kota Dianiaya Saat Mengawasi Kampanye Cakada

Ilustrasi penganiayaan. (F: iStockphoto)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke Facebook

BatamNow.com – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang pria positif Covid-19 dianiaya oleh warga.

Dilansir Kompas.com, pria itu diketahui bernama Salamat Sianipar (45), warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Dikutip dari TribunMedan.com, Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus mengatakan, kejadian tragis yang dialami oleh Salamat karena dia berperilaku aneh.

Sebab, setelah tahu dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 ia langsung memeluki warga agar tertular virus corona.

“Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stres atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga,” kata Audy dikutip dari TribunMedan.com.

“Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya,” sambungnya.

Kesal dengan ulahnya, diduga warga marah dan mengamuk lalu mengikat dan melakukan penganiayaan terhadap Salamat.

“Kejadiannya hari Kamis (22/07/2021) kemarin. Waktu itu Satgas sudah mau mengamankan yang bersangkutan karena tindakannya aneh-aneh,” ungkapnya.

Saat ini, Salamat yang sempat dianiaya warga sudah dibawa ke RSUD Porsea.

Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan, pasien tersebut akan mendapat penanganan khusus karena memiliki gejala depresi.

“Pasien tersebut perlu ditangani dengan perlakuan khusus karena ada gejala depresi. Harus ditempatkan dalam satu kamar tersendiri, jadi tidak digabung dengan pasien Covid lain,” katanya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Jhosua Lubis (@jhosua_lubis)

Polisi Turun Tangan

Terkait dengan penganiayaan itu, Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara AKBP Nainggolan membenarkannya.

Baca Juga:  Menginvestigasi Pelayanan Tak Manusiawi Penumpang Pelni di Batam pada Malam Hari

Saat ini, pihaknya masih masih melakukan penyelidikan.

“Benar (kejadiannya), sudah ditangani Polres Toba. Saya sudah bicara dengan Kasubbag Humas, LP sudah diterima dan akan diproses,” kata Nainggolan.

Sementara itu, keponakan korban bernama Joshua mengatakan, tindakan warga terhadap pamannya sudah sangat keterlaluan.

“Tulang saya diikat, diseret dan dipukul masyarakat seperti binatang,” kata Joshua saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (24/07).

Atas kejadian itu, ia pun meminta pihak pemerintah tidak tinggal diam atas kejadian yang dialami pamannya tersebut. Sebab, pamannya diperlakukan tidak manusiawi.

“Saya ingin kejadian itu diproses secara hukum. Karena sudah sangat tidak manusiawi,” kata Jhosua.

Viral di Media Sosial

Aksi penganiayaan yang dilakukan warga terhadap Salamat viral di media sosial.

Video itu viral di media sosial setelah diunggah akun @jhosua_lubis, yang merupakan kaluarga dari pria dalam video itu.

Dalam video berdurasi 37 detik tampak terlihat seorang pria positif Covid-19 dalam tubuh diikat, diseret-seret dan dipukuli oleh sejumlah warga.

“Iya benar, itu yang di dalam video adalah tulang (paman/om) saya,” katanya, Sabtu (24/07).(*)

Berita Sebelumnya

PPKM Level IV Diperpanjang Hingga 8 Agustus, Gubernur Ansar Minta Pusat Kirim Antigen dan Obat-obatan Covid-19

Berita Selanjutnya

Mahfud Bantah Rumor Covid Buatan China untuk Hancurkan Islam

Berita Selanjutnya
Mahfud MD: Kali Ini Mereka Mengganggu Ibu Saya, Bukan Menko Polhukam

Mahfud Bantah Rumor Covid Buatan China untuk Hancurkan Islam

guest
Recipe Rating




guest
Recipe Rating




0 Komentar
Tanggapan
Lihat semua komentar
iklan PLN
iklan AEC
BatamNow.com

© 2021-2024 BatamNow.com

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Peraturan Dewan Pers
  • Redaksi
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional

© 2021-2024 BatamNow.com

0
0
Berikan komentar andax
()
x
| Reply