BatamNow.com, Jakarta – Kepulauan Riau (Kepri) menduduki urutan ke-19 dari 34 provinsi untuk Investasi PMDN pada triwulan III tahun 2021.
Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan 1.433 proyek, senilai Rp 1.356,8 miliar. Sedangkan realisasi investasi PMA, peringkat Kepri lebih baik, berada di urutan ke-11 dengan nilai USD 316,7 juta dan 638 proyek.
Sementara itu, untuk periode Januari-September 2021, Singapura menduduki peringkat teratas sebagai investor terbesar di Indonesia dengan nilai investasi sebesar USD 7,3 miliar. Hongkong duduk di peringkat kedua dengan nilai USD 3,1 miliar. Selanjutnya, Tiongkok (USD 2,3 miliar), Jepang (USD 1,8 miliar), dan Belanda (USD 1,5 miliar).
“Data realisasi investasi tersebut di luar investasi sektor Hulu Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, Industri Rumah Tangga, Usaha Mikro dan Kecil,” ujar BKPM dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Dikatakannya pula, nilai investasi Triwulan III 2021 merupakan realisasi investasi langsung yang dilakukan selama tiga bulan, periode Juli-September 2021, berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) yang diterima Kementerian Investasi/BKPM dari perusahaan PMDN dan PMA.
Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan nilai investasi pada triwulan III periode Juli-September 2021, di Indonesia untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 113,5 triliun (52,4%), sementara Penanaman Modal Asing senilai Rp 103,2 triliun (47,6%).
Bila dibanding periode yang sama di tahun lalu, nilai investasi PMDN mengalami kenaikan, sementara PMA justru menurun. Sementara itu, secara akumulatif, nilai investasi periode Januari-September 2021, sebesar Rp 327,7 triliun (PMDN) dan Rp 331,7 triliun (PMA).
Investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 104,2 triliun dan luar Pulau Jawa Rp 112,5 triliun.
Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menjadi bidang usaha PMDN terbanyak yang berinvestasi dengan proyek sebanyak 1.869 buah, senilai Rp 20.625,9 miliar.
Sementara PMA, bidang usaha industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya terbanyak investasinya dengan 607 proyek, senilai USD 1.475,9 juta.
Sementara itu, peringkat realisasi investasi di Triwulan III berdasarkan provinsi, Jawa Barat di peringkat pertama senilai nilai Rp 17.117,4 miliar (PMDN) dengan 6.898 proyek. Sedangkan investasi PMA, Jawa Barat juga bertengger di peringkat atas dengan 4.919 proyek senilai USD 1.208,9 juta. (RN)