BatamNow.com – Diabetes Melitus menjadi komorbid (penyakit penyerta) terbanyak diidap pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam per hari ini, Sabtu (14/08/2021), total 203 kasus kematian dengan komorbid Diabetes Melitus.
Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang meningkat hingga di atas nilai normal.
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.
Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
Komorbid terbanyak selanjutnya adalah hipertensi, sebanyak 166 kasus meninggal. Lalu 101 kasus dengan penyakit pneumonia.
Berdasarkan laman Covid19.go.id, di Indonesia diabetes dan hipertensi memang menjadi komorbid tertinggi yang ditemui pada pasien Covid-19. Pasien dengan komorbid ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dampak fatal.
Untuk kasus kematian tanpa komorbid jumlahnya 381 kasus. Berikut data lengkap kasus kematian akibat Covid-19 yang disertai komorbid dan jenisnya:
Kiat Tepat Cegah Diabetes
Dilansir alodokter.com, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes, yaitu:
1. Menerapkan pola makan sehat
Menjalani pola makan sehat adalah salah satu kunci utama untuk terhindar dari diabetes. Agar tidak terkena diabetes, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak, misalnya makanan olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Untuk mengurangi risiko terkena diabetes, batasi asupan gula harian sebesar 40 gram atau setara dengan 9 sendok teh gula.
Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang mengandung banyak serat dan karbohidrat kompleks. Pencegahan dengan bahan herba bisa dilakukan dengan memanfaatkan kulit buah manggis.
Jika Anda suka ngemil, sebaiknya pilih camilan sehat, seperti susu, yoghurt rendah lemak dan gula, serta kacang-kacangan yang direbus tanpa garam. Selain itu, hindari minuman bersoda atau jus buah kemasan yang memiliki kadar gula tinggi dan perbanyaklah minum air putih.
2. Menjalani olahraga secara rutin
Rutin berolahraga memiliki banyak manfaat, salah satunya mencegah tubuh terkena diabetes. Olahraga rutin dapat membantu tubuh menggunakan hormon insulin dengan lebih efektif, sehingga kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol.
Sempatkan waktu Anda untuk berolahraga minimal 30 menit sehari. Olahraga jenis apa pun, asalkan dilakukan dengan rutin, bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah diabetes.
3. Menjaga berat badan ideal
Berat badan ideal dapat ditentukan menggunakan kalkulator BMI (body mass index). Jika nilai BMI tubuh Anda tinggi hingga melebihi batas normal, maka bisa saja Anda mengalami obesitas. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu menjaga berat badan agar tetap ideal dengan rutin olahraga dan menjalani pola makan sehat yang bergizi seimbang.
4. Mengelola stres dengan baik
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko untuk terkena diabetes. Hal ini karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres (kortisol) yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Tidak hanya itu, saat stres tubuh juga akan cenderung lebih mudah lapar dan terdorong makan lebih banyak. Oleh sebab itu, Anda harus pandai dalam mengelola stres agar tidak melampiaskannya pada makan atau ngemil secara berlebihan.
5. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin
Untuk menilai kadar gula darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala ke dokter. Tes gula darah ini mungkin perlu didahului dengan berpuasa setidaknya 10 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Tes gula darah penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit diabetes.
Bagi Anda yang sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, maka pemeriksaan gula darah dapat dilakukan setahun sekali.
Namun, jika Anda memiliki faktor risiko tinggi untuk terkena diabetes, seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, obesitas, atau memiliki anggota keluarga yang juga penderita diabetes, maka dokter mungkin akan menyarankan tes gula darah dilakukan lebih sering.
Di samping melakukan langkah di atas, Anda juga perlu menghilangkan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat lainnya dengan berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol atau bersoda, serta tidur yang cukup setidaknya 7 jam setiap hari.
Selain dengan menjalani beberapa kiat di atas, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah apa saja yang dapat dilakukan agar terhindar dari diabetes.(D)