BatamNow.com – Dimas (16) siswa kelas 9 SMP Al-Azhar yang hanyut terseret arus saluran drainase di belakang Indomobil Baloi Persero telah ditemukan di laut dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (04/09/2021).
Jasad Dimas ditemukan oleh petugas dari tim gabungan Basarnas dan Polairud di hari kedua pencarian. Sebelumnya pencarian pertama dilakukan pada Jumat (03/09) di titik D hanyut. Kemudian dilanjutkan hari ini, Sabtu (04/09) mulai pukul 07.00 di titik pencarian kedua di sekitar Komplek Pantai Permata Lubuk Baja.
Komandan Tim Basarnas, Wawan mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 10.30 dalam posisi telungkup mengapung dan sudah berada di perairan laut.
“Ditemukan sudah di laut. Jaraknya dari titik pencarian kedua ini sekitar 1 mil. Kalau dari lokasi kejadian sekitar 4 mil,” jelas Wawan.
Kemudian dengan perahu, petugas mengevakuasi body bag berisi jasad korban dari titik penemuan.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, kondisi tubuh Dimas berwarna pucat dan telah membengkak. Masih dengan pakaian terakhirnya, jersey berwarna biru.
Selanjutnya jenazah Dimas akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara PoldaKepri.
Teman Korban: Dia Baru Kali Ini Berenang di Sini
Entah apa yang mendorong Dimas untuk berenang di drainase di belakang Indomobil Baloi Persero hingga ia hanyut terseret derasnya arus pada Jumat (03/09). Sebab salah seorang temannya, Rizki (14) mengaku bahwa Dimas baru kali pertama berenang di drainase itu.
“Baru kali ini dia berenang di sini, biasanya kami main bola saja,” ujar Rizki ke BatamNow.com, Sabtu (04/09).
Rizki katakan, mereka sama-sama bersekolah di SMP Al-Azhar. “Saya kelas 7, dia kelas 9,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Dimas bersama 4 temannya berenang di drainase di belakang Indomobil Baloi Persero usai Salat Jumat (03/04) dan sekira pukul 14.00 Dimas hanyut terseret arus. Hari itu, Batam memang diguyur hujan deras.
Pencarian terhadap Dimas pun dilakukan sejak 15.00 di hari kejadian itu. Kemudian dilanjutkan lagi pada Sabtu (04/09) pagi dengan melibatkan personel Basarnas dan Polairud dengan menggunakan 1 unit perahu karet, 1 unit speedboat dan 1 lagi perahu yang digunakan mengevakuasi korban setelah ditemukan.(Hendra)