BatamNow.com, Jakarta – Sebuah studi mengungkap, efektivitas masker dalam mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19 tergantung pada banyaknya virus yang melayang di udara.
Seperti yang telah kita ketahui, penularan melalui udara merupakan salah satu jalur utama penularan virus SARS-CoV-2.
Dilansir Kompas.com, studi yang diterbitkan di Science Magazine ini menyebutkan, bahwa selama pandemi ini memakai masker telah dianjurkan untuk mengendalikan sumber, mengurangi emisi, dan peyebaran virus pernapasan melalui tetesan dan aerosol di udara, serta untuk melindungi pemakai masker dari menghirup virus yang melayang di udara.
Namun, menurut peneliti, risiko terpapar virus berubah tergantung dari jumlah partikel virus corona. Misalnya, ketika berada di dalam ruangan tertutup risiko, sulit untuk menghindari menghirup udara yang telah diembuskan orang lain.
Begitu juga dalam situasi di rumah sakit, di mana konsentrasi virus paling tinggi, maka memakai masker dengan performa terbaik tanpa alat pelindung diri, kemungkinan tak akan mampu memberikan perlindungan maksimal dari virus corona.
Lalu, benarkah memakai masker tak efektif melindungi diri dari virus corona?
Menjawab hal tersebut, epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, sejak awal tidak ada faktor tunggal yang bisa menjadi solusi untuk menghentikan pandemi Covid-19.
“Memang yang harus dilakukan adalah strategi kombinasi. Enggak bisa kan hanya pakai masker. Bahkan, sekarang kita juga harus memakai masker dobel. Masker medis di dalam, masker kain di luar,” kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (08/05/2021).
Memakai masker dobel juga ditegaskan Dicky bukan jaminan 100 persen akan terhindar dari paparan virus corona. Karena, ada banyak faktor yang memengaruhinya.
“Masker kan ada juga titik rawannya. Apakah pemakaiannya sudah benar? Sudah rapat di semua sisi? Sementara ada kalanya saat masker terlalu rapat, akan membuat lebih sulit bernapas. Lalu, apakah masker rutin diganti setiap 4 jam sekali atau saat mulai lembab?”
Hal lain yang harus diperhatikan menurut Dicky adalah ventilasi dan sirkulasi yang baik di dalam ruangan. Kedua hal tersebut harus dipastikan saat akan masuk ke dalam ruangan tertutup.
Dicky menekankan, semua faktor dalam protokol kesehatan 5 M (mencuci tangan, memakai masker dobel, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan) saling mendukung. Sehingga, harus dilakukan beriringan untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
“Selain protokol kesehatan 5M yang dilakukan semua pihak, pemerintah meningkatkan 3T, selain itu juga yang penting adalah vaksinasi Covid-19,” ujar Dicky.(*)