BatamNow – Sejumlah petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/10) siang.
Tujuannya mau bertemu dengan Kapolri Idham Azis sembari menjenguk delapan aktivis KAMI yang ditahan Bareskrim Polri.
Petinggi KAMI yang hadir yakni mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin bersama tokoh lainnya.
Namun mereka ditolak dan terpaksa balik kanan tanpa bertemu dengan Kapolri pun para aktivis KAMI yang ditahan.
Pihak Mabes Polri pun menjelaskan soal penolakan terhadap Gatot dan kawan-kawannya.
“Jadi begini, yang namanya orang mau menengok tersangka itu ada jadwalnya,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/10).
Argo menyebut andaikan saat ada jadwal pun tidak jaminan bagi Gatot Nurmantyo dengan rombongannya bisa menjenguk aktivis KAMI yang ditahan. Hal Itu tak dimungkinkan karena pemeriksaan masih berlangsung.
“Apabila ada jadwalnya pun kalau masih dalam pemeriksaan juga tidak kita izinkan. Itu di sana, karena masih dalam pemeriksaan,” sebut Argo.
Argo meminta semua pihak saling menghargai. Argo menegaskan penyidik masih bekerja memeriksa para anggota KAMI yang ditahan.
“Dan semuanya kita juga harus sama-sama saling menghargai bahwa penyidik juga masih bekerja memeriksa. Tentunya kita tahu seperti itu,” kata Argo.
Saat balik kanan dari Bareskrim Polri Gatot pun menjawab wartawan, “Ya begini, kita kan bertamu, meminta izin untuk menengok. Kami presidium, eksekutif, dan lain-lain. Kami menunggu sampai tak ada jawaban, ya terima kasih nggak ada masalah. Ya sudah,” kata Gatot dengan nada ketus.
Tak Patuh Protokol Kesehatan
Saat tiba di Mabes Polri, Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin awalnya duduk berjarak di kursi besi yang ada di Mabes Polri.
Kedua pentolan KAMI ini tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar jam 12.00 WIB. Tampak Gatot mengenakan peci warna hitam.
Sedangkan Din Syamsuddin mengenakan kemeja lengan panjang warna biru. Keduanya kompak pakai masker.
Tak lama berselang, Rochmat Wahab dan Ahmad Yani dari presedium KAMI lainnya hadir di Mabes Polri. Setelah keduanya datang, mereka akhirnya duduk berdempetan, yang mana tak mentaati protokol kesehatan.
Tampak Din Syamsuddin dan Ahmad Yani duduk di kursi yang ditandai silang merah. Artinya, kursi itu harusnya tak diduduki untuk memberi jarak.
Artinya, saat duduk bersama, mereka mengabaikan protokol kesehatan.
Adapun aktivis KAMI yang ditahan di Mabes Polri, yakni Syahganda Nainggolan, Wahyu Rasari Putri, Juliana, Devi, Khairi Amri, NZ, Kingkin Anida, Anton Permana, dan Jumhur Hidayat.(*)
Dirangkum dari berbagai sumber