BatamNow.com, Jakarta – Gojek memiliki fitur keamanan aplikasi untuk mitra driver, yaitu fitur verifikasi wajah. Meski terbilang canggih, fitur keamanan itu bisa dikelabui oleh para oknum mitra dengan topeng, hingga digunakan untuk menggondol MacBook seharga Rp 67 juta.
Dilansir CNNIndonesia.com, hal itu berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan dalam konferensi pers, Rabu (24/11/2021).
Ia menjelaskan dalam melakukan aksinya kedua tersangka menggunakan modus membeli akun ojol dan menggunakan topeng untuk mengelabui sistem verifikasi wajah yang diterapkan oleh Gojek.
Fitur verifikasi wajah sengaja diterapkan oleh Gojek untuk memastikan pengemudi yang mengoperasikan aplikasi memang benar mitra yang terdaftar resmi oleh perusahaan teknologi itu.
Meski demikian oknum mitra dapat mengelabui aplikasi, dengan menggunakan topeng untuk melakukan verifikasi dan membawa kabur pesanan pelanggan e-commerce yang memanfaatkan Gojek sebagai kurir pengiriman.
Mereka menipu layanan verifikasi muka aplikasi Gojek menggunakan topeng wajah pengemudi sebenarnya yang sudah menjual akun Gojek mereka.
“Ini ada beberapa barang bukti yang saya sampaikan terkait foto atau topeng wajah,” ucap Zulpan.
Jual-beli Akun, Bonus Topeng
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Kamis (25/11) sore, beberapa pengguna media sosial Facebook memang banyak menjajakan akun mitra driver Gojek, baik lewat grup antar driver maupun memasarkan via status.
Akun mitra Gojek driver itu dibanderol bervariasi, mulai dari Rp 900 ribu hingga Rp 1,2 juta. Akun tersebut juga sudah dilengkapi dengan nomor simcard dan ATM untuk pencairan dana.
Beberapa di antaranya juga ada yang sudah menyediakan topeng yang menyerupai wajah pengguna, agar bisa melewati verifikasi muka.
Seperti diketahui polisi menangkap seorang kurir ojek online (ojol) yang membawa kabur MacBook senilai Rp 67 juta milik Untung Store. Oknum kurir itu ditangkap bersama seorang tersangka lainnya dalam kasus penipuan dan penggelapan.
Untuk melakukan aksinya, oknum ojol menyiapkan beberapa topeng wajah untuk melakukan verifikasi wajah di akun tersebut. Dengan akun itu, tersangka kemudian menunggu orderan masuk dan akhirnya membawa kabur barang tersebut.
Pencurian Macbook senilai Rp 67 juta ini bukan kali pertama. Mereka kerap beraksi dan sengaja mengincar barang elektronik yang dikirimkan pelanggan seperti handphone, laptop, CPU dan lain-lain.
Gojek Bicara soal Verifikasi dan Sanksi pada Mitra Driver
SVP Corporate Affairs Gojek, Rubi W. Purnomo menyebut sejak awal 2020 Gojek telah menerapkan fitur verifikasi muka untuk mencegah adanya tindakan penyalahgunaan akun mitra driver.
Saat disinggung soal bagaimana sistem verifikasi muka itu bisa dikelabui oleh para oknum mitra driver, pihaknya enggan berkomentar.
Ia hanya menjelaskan bahwa fitur verifikasi muka dikembangkan dan diperkuat. Sehingga temuan pelanggaran di aplikasi, akan diproses melalui jalur hukum seperti yang terjadi pada kasus ini.
Lebih lanjut Gojek mengklaim telah mengedukasi mitra driver mengenai tata tertib Gojek, yang salah satu poinnya membahas larangan dan sanksi terhadap ancaman keamanan termasuk penggunaan akun yang didaftarkan atas nama orang lain.
Pihaknya juga mengklaim telah mengedukasi untuk tidak memperjual-belikan akun maupun bentuk penyalahgunaan akun lainnya.
“Bila mitra kami terbukti bersalah, kami akan memberikan sanksi sesuai kebijakan yang berlaku, yaitu putus mitra,” pungkasnya.
Di samping itu ia menilai langkah-langkah tegas tersebut penting untuk melindungi para konsumen serta nama baik jutaan mitra Gojek yang telah bekerja secara jujur.
Ganti Barang Konsumen
Lebih lanjut Ruby mengatakan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi untuk pengantian barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan partner e-commerce kami untuk dapat memproses penggantian barang yang hilang sesuai dengan ketentuan asuransi yang berlaku,” ujar Rubi lewat keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (25/11).
Di sisi lain Gojek mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus tersebut.
Meski begitu pihaknya mengaku sangat menyayangkan kejadian itu terjadi. Rubi menilai keamanan dan kenyamanan para pengguna dalam memanfaatkan layanan Gojek merupakan fokus utamanya.
“Untuk itu, kami tidak mentolerir segala tindakan pelanggaran yang terbukti terjadi di dalam ekosistem kami serta terus berupaya untuk meningkatkan kualitas keamanan kami,” tutur Rubi. (*)