BatamNow.com, Jakarta – Kedatangan Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menemui sejumlah tokoh Rempang pasca bentrokan di Jembatan IV diapresiasi masyarakat tempatan di pulau itu.
Ansar Ahmad datang di Pulau Rempang menemui Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (KERAMAT) Gerisman Ahmad yang merupakan tokoh masyarakat Melayu dari 16 kampung tua Rempang, Galang, di kediamannya di Pantai Melayu, pada Jumat (08/09/2023).
“Benar, Pak Gubernur sudah bertemu dengan Ketua KERAMAT. Kami telah menyampaikan aspirasi kami dan meminta Gubernur bisa mencarikan solusi terbaik,” kata Humas KERAMAT Suardi kepada BatamNow.com, Sabtu (09/09/2023).
Dia mengakui, peristiwa bentrokan kemarin sangat membuat warga terpukul dan trauma. “Baru mau bikin patok tanah saja sudah begini, apalagi kedepannya,” jelas Suardi.
Menurut Suardi, pihaknya mengapresiasi kehadiran Gubernur untuk berbicara dari hati ke hati. “Ini yang tidak dilakukan Pemerintah Kota Batam selama ini. Mereka secara sepihak langsung mau menggusur kami. Selama ini kami merasa tak diorangkan oleh Pemkot Batam. Padahal, kami sangat terbuka untuk berdialog,” terangnya.
Dia menambahkan, pihaknya menunggu kapan waktu duduk bersama memfinalkan ini. “Jangan hanya mengundang warga Rempang, tapi tanpa memberi solusi dan aspirasi kami hanya ditampung, lantas dibuang ke tong sampah,” tegasnya.
Suardi menambahkan, KERAMAT berupaya akan hadir memenuhi undangan Komnas HAM, Senin, 11 September 2023 nanti, untuk berbicara dengan stakeholders di Batam di Kepri dengan Pemerintah Pusat. “Kita berupaya hadir. Kita akan buka sejarah Rempang ini, termasuk apa yang dialami warga sejak beberapa bulan ini,” tandasnya.
Suardi memastikan, komitmen masyarakat 16 kampung tua di Rempang tetap bertahan untuk tidak direlokasi. “Itu poin penting menjadi marwah yang perlu dijaga. Kami mengajak mari duduk bersama membahas strategi nasional,” tukasnya.
Kedatangan Ansar Ahmad yang didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kepri Hasan, Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal, dan beberapa orang lainnya, diterima oleh Ketua KERAMAT dan jajarannya.
Menurutnya, pertemuan tersebut selain silaturahmi juga mencoba mencari solusi terbaik dan juga meminta masukan-masukan dari warga Rempang. “Kita coba cari jalan musyawarah yang terbaik,” ujar Ansar singkat.
Dirinya mendorong hal tersebut bisa dibicarakan di tingkat pemimpin daerah dulu. “Saya kira, kita bahas dulu lah (di daerah). Malu juga kita, ada gubernur, ada BP Batam yang diberi kewenangan,” serunya. (RN)