BatamNow.com, Jakarta – Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial & Trading Pertamina Milton Pakpahan menegaskan belum ada kenaikan harga Pertalite.
“Sejauh ini kami masih melihat perkembangan dan rencana kenaikan harga Pertalite itu belum dijalankan,” ujar Milton ke BatamNow.com, di Jakarta, Jumat (13/05/2022).
Ditanya kemungkinan besar terjadi kenaikan, Milton enggan berwacana. “Kita lihat saja perkembangan yang ada. Kita terus berkoordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait sebelum memutuskan,” tukasnya.
Rumor kenaikan harga pertalite begitu kencang akhir-akhir ini. Kondisi tersebut disinyalir lantaran kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis ini melonjak tajam saat libur Lebaran. Ditambah ada juga pengguna yang beralih dari Pertamax ke Pertalite.
“Tentu perpindahan dari Pertamax ke Pertalite akan mempengaruhi stok yang ada. Hanya saja, sejauh ini kami terus melakukan pemantauan agar ketersediaan BBM jenis itu selalu ada,” ungkapnya.
Menurutnya, ramainya isu kenaikan harga Pertalite juga dipicu lantaran harga minyak mentah dunia yang berada di atas level US$ 100 per barel. Bahkan kabarnya, per Jumat ini, harga minyak mentah dunia jenis Brent di level US$ 108,77 per barel.
Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengungkapkan, sejak Kementerian ESDM resmi menetapkan BBM jenis Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap distribusinya. “Untuk Januari sampai April itu untuk JBKP sudah terealisasi 39% yang sampai Maret sudah terverifikasi, yang April adalah yang unverified,” terangnya.
Alfon menguraikan, terjadi kenaikan konsumsi Pertalite rerata 36,1%. Adapun, kenaikan tertinggi mencapai 46% pada saat H-1 Lebaran 2022. Karenanya, lanjut dia, guna menjaga ketersediaan pasokan Pertalite tetap aman hingga akhir tahun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk melakukan pengawasan.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menegaskan, perpindahan dari Pertamax ke Pertalite sudah tak terbendung, mengingat disparitas harga Pertamax dan Pertalite terlalu jauh yakni Rp 12.500 – 13.000 per liter dengan Rp 7.650 per liter.
Menurutnya, sudah ada shifting dari Pertamax ke Pertalite sejak sebelum arus mudik. “Jadi ini terjadi ketika ada kenaikan harga Pertamax jadi sudah mulai shifting di situ beberapa persen begitu,” kata Alfian. (RN)