BatamNow.com – Dunia pariwisata sektor perhotelan menjadi salah satu yang disusahkan karena buruknya pelayanan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam. Hari ini, Rabu (30/08/2023), hotel di kawasan Jodoh menutup fasilitas seperti kolam renang, gimnasium (gym) serta ruang sauna dan steam, karena air perpipaan tidak mengalir.
“Kolam renang dan beberapa fasilitasi kita tutup karena air mati sudah dua hari ini,” kata seorang pegawai hotel di Jodoh kepada BatamNow.com, Rabu (30/08).
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pengurus Daerah (BPD) Kepulauan Riau (Kepri) Yeyen Heryawan menerangkan bahwa ketersediaan air menjadi salah satu faktor untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang bertamu.
“Pastinya sangat mengganggu bagi para wisatawan untuk menginap di Kota Batam apalagi kalau hotelnya tersebut mengurangi seperti menutup fasilitas gym, kolam berenang, untuk tamu. Apalagi kalau mereka datangnya berkeluarga, pastinya anak-anak ingin berenang,” jelas Yeyen kepada BatamNow.com, Rabu (30/08).
Menurutnya, memang menjadi pertanyaan karena seringnya pipa SPAM BP Batam bocor apalagi bisa terjadi berulang di areal yang sama. Lebih parah lagi, kadang waktu perbaikan ataupun normalisasi aliran air memakan waktu yang cukup lama sehingga beberapa daerah krisis air.
“Pastinya SPAM kita menilainya seperti kurang profesional ya, maksudnya di titik yang sama bocor lagi bocor lagi itu kan lucu. Sehingga mengakibatkan ketidakbagusan suplai air untuk di daerah Nagoya, Jodoh dan sebagainya,” tandasnya.
Padahal, kawasan Nagoya dan Jodoh adalah salah satu daerah konsentrasi aktivitas turis domestik maupun mancanegara baik di pusat perbelanjaan, restoran maupun penginapan.
“Saya paham lah kalau ada kendala-kendala seperti perbaikan jalan, tetapi kan seharusnya tindakan cepat bisa mengatasi itu supaya tidak terganggunya suplai air ke daerah-daerah terutama Nagoya dan Jodoh tidak terganggu terlalu lama,” imbuh Yeyen.
Yeyen mengilas balik, beberapa bulan lalu, sektor perhotelan dan restoran juga dibuat susah karena matinya aliran air SPAM BP Batam yang akhirnya menambah beban finansial kepada pengusaha.
“Beberapa bulan yang lalu sempat mati juga sangat merugikan karena kita sampai beli-beli air. Kita mendatangkan tangki-tangki air, itu kan cost tersendiri untuk kita. Pastinya terganggu kenyamanan tamu,” terangnya.
Ia sampaikan, para pelaku usaha termasuk owner hotel dan restoran di Batam melalui PHRI, berharap agar SPAM BP Batam serius memperbaiki pelayanannya dalam menjamin ketersediaan air minum perpipaan.
Keluhkan Juga Kenaikan Pas Penumpang Internasional
Selain soal air, PHRI juga menyampaikan keluhan para pengusaha hotel terkait rencana BP Batam menaikkan tarif pas penumpang (boarding pass) internasional dari Rp 65 ribu menjadi Rp 100 ribu per 1 September 2023.
“Dan lagi juga, ini titipan dari rekan-rekan owner hotel. Sementara tiket feri sendiri sudah sangat tinggi ya, ditambah lagi ada kenaikan untuk boarding pass. Jadi otomatis membertakan untuk wisatawan masuk khususnya di Kota Batam,” pungkasnya.
Pantauan BatamNow.com, harga tiket penumpang ke luar negeri dari pelabuhan internasional Batam akan sebesar kenaikan tarif pas penumpang internasional: Rp 35 ribu.
Sebagai contoh harga tiket two way (pergi-pulang) rute Batam-Singapura-Batam dengan keberangkatan Pelabuhan Harbour Bay di Sei Jodoh dari Rp 740 naik menjadi Rp 775 ribu. “Mulai 1 September naiknya,” kata pelayan tiket di konter pelabuhan Harbour Bay.
Demikian juga di pelabuhan internasional lainnya sudah mengumumkan rencana kenaikan itu. (red)