BatamNow.com, Jakarta – Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Presiden Joko Widodo menilai hal ini bisa menjadi modal untuk mempercepat transisi energi ke arah yang ramah lingkungan alias energi baru terbarukan.
Dilansir detikcom, namun menurut meski kekayaannya banyak, menurut Jokowi pemanfaatannya belum maksimal. Salah satunya adalah sumber daya berupa geothermal alias panas bumi di Indonesia.
Jokowi bilang ada potensi 29 ribu megawatt listrik yang bisa dihasilkan dari geothermal. Sayangnya menurutnya energi jenis ini cenderung belum diapa-apakan, alias pemanfaatannya minim. Sejauh ini sumber daya tersebut baru digunakan tidak sampai 10% dari total kapasitasnya.
“Keuntungan kita, kita memiliki sumber daya alam melimpah untuk ini. Ada geothermal. Ini belum diapa-apain kekuatan kita 29 ribu, baru kepakai 2 ribuan, 10% aja belum ada,” ungkap Jokowi dalam kata pembukanya dalam Rapimnas Kadin, dikutip dari rekaman YouTube di akun Sekretariat Presiden, Minggu (05/12/2021).
Bukan cuma geothermal, Jokowi menilai Indonesia juga memiliki sumber daya tenaga air yang melimpah. Dia mengatakan untuk membuat pembangkit listrik tenaga air bisa menggunakan arus dari aliran sungai.
Nah jumlah sungainya pun di Indonesia sangat banyak, bahkan hingga menyentuh 4.400 aliran sungai yang bisa dikembangkan sebagai kekuatan hydropower.
“Hydropower misalnya, kita miliki 4.400 sungai, nggak ada negara di dunia yang miliki kekayaan besar seperti kita,” ungkap Jokowi.
Sebagai contoh saja, dari dua pengembangan energi air besar di Indonesia ada puluhan ribu megawatt potensi energi yang bisa didapatkan. Hal itu didapatkan dari PLTA Mamberamo dan PLTA Kayan.
“Dua sungai saja, di Mamberamo dan Kayan. Mamberamo bisa 24 ribu megawatt, Kayan kira kira 11-13 ribu megawatt,” ungkap Jokowi. (*)