BatamNow.com – Hotel Acacia di puncak salah satu bukit di Jalan Ir Sutami, Sekupang, dulu bernama Hilltop Hotel.
Masa jayanya di akhir tahun 1980, di hotel inilah dibuka satu kasino pertama dan terbesar di Batam.
Arena kasino didirikan di lahan cukup luas di depan hotel. Berbagai jenis judi ada di sana: baccarat, rolet, blackjack, slot mesin alias jackpot dan lainnya.
Duyun warga Singapura menjadi member kasino itu. Setiap hari mereka datang untuk berjudi. Kasino, sebagaimana lazimnya, buka 24 jam.
Tapi kasino ini hanya mampu bertahan beberapa bulan saja karena digerebek para anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari TNI.
Mengapa oleh Kopassus? Konon penggerebekan itu atas perintah langsung dari Soeharto, Presiden RI kala itu.
Disebutkan, saat itu, Soeharto marah besar karena mendapat telepon dari Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Kuan Yew.
Konon Lee “mencolek” pak Harto tentang komitmen mereka berdua yakni kesepakatan tidak akan membuka kasino di negara masing-masing.
Dulu, kesepakatan dirajut ketika melakukan kerja sama pengembangan ekonomi kedua negara.
Tetapi entah perintah siapa kasino di Hilltop Hotel itu tetiba beroperasi. Banyak menyebut anak-anak cendana yang mem-back up.
Sementara di Singapura, dalam waktu yang sama, kasino masih dilarang pemerintahannya.
Lee yang mendapat laporan ramai warganya menghamburkan dolar ke pulau seberang, marah besar.
Tak pakai lama setelah telepon PM Lee, pak Harto pun menelepon Ketua Otorita Batam (OB) BJ Habibie yang dianggap kecolongan saat itu.
Perintah penggerebekan pun dikeluarkan pak Harto.
Di satu subuh, tim dari Kopassus TNI mendarat di Bandara Hang Nadim melakukan operasi senyap menuju Hilltop Hotel di daerah Sekupang.
Kasino digerebek. Sejumlah pemain, dealer di kasino dan bandar diringkus. Bukan itu saja, para pengawas kasino yang terdiri dari kesatuan tertentu dibabat habis.
Kapolres dan Wakapolres Batam, kala itu, terperanjat atas penggerebekan yang sekonyong-konyong tersebut. Pun para pimpinan kepolisian jadi bulan-bulanan oleh tim Kopassus dari Jakarta.
Kemudian kasus judi kasino itu pun bergulir hingga ke Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Riau yang bersidang di Pulau Belakang Padang, Kota Batam.
Sudah bisa ditebak, Ang Rukiman, warga Jakarta, terpidana bandar judi hanya diganjar 1 tahun 3 bulan penjara, lalu bebas.
Era pun berganti. Kini Singapura memiliki dua kasino besar yang beroperasi 12 tahun. Satu di Ressort World Sentosa (RWS) dan di Marina Bay Sands (MBS).
Tetangga Indonesia lainnya, Malaysia yang negara Islam itu sudah ada kasino sudah sejak tahun 1960. Berada di kawasan pariwisata Genting Highlands. Kasino ini didirikan oleh Lim Goh Tong dari Fujian, Cina.
Kedua negara tetangga itu kini asyik “mencetak” cuan dari kasino. Setiap hari.
Batam tak mampu mengimbangi Singapura mengeruk uang dari kocek para “sultan” dan taipan lewat mesin judi.
Kecuali, judi gelper, judi online , sie jie yang merajalela. Korbannya ekonomi masyarakat jelata. Di Batam tak ada kasino.
Padahal Lee Kuan Yew tak akan mencolek Indonesia lagi seandainya kasino dibuka di sini, karena mantan PM itu sudah tiada.
Ada cerita lucu yang tersisa. Saat masih hidup, tapi tak menjadi PM lagi, konon pihak Indonesia menanyakan komitmen terdahulu ke Lee.
Jawabnya sangat simpel dan menohok, “sekarang kan yang menjadi PM anak saya, yang berkomitmen itu dulu ya saya”.
Hotel Hilltop yang berganti nama Acacia kini tinggal cerita.
Hotel itu, kini, tinggal sisa-sisa dalam kondisi merana. Sebagian kondisi bangunannya kopak-kapik dan bagunan hotel menjadi tak berharga. (LL/ET)