BatamNow.com, Jakarta – Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, akan segera memasuki tahap pengerjaan, di mana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ditunjuk menjadi kontraktor yang akan menangani proyek senilai Rp 2,18 triliun tersebut. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang menunjuk Wika sebagai kontraktor pelaksana yang dibuat oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB).
Direncanakan, pengembangan Bandara Hang Nadim mencakup Pemugaran Terminal I, Pembangunan Terminal II, Perluasan Apron, dan pengembangan beberapa fasilitas airside dan lanslide. Ditargetkan, pekerjaan pengembangan bandara ini akan berlangsung selama 36 bulan atau 3 tahun.
Dalam keterangan persnya, Kamis (03/11/2022), Sekretaris PT WIKA Mahendra Vijaya menjabarkan bahwa investasi di Bandara Hang Nadim memiliki masa pengelolaan selama 25 tahun yang akan menghasilkan internal rate of return (IRR) sebesar 11,52%.
Dari hasil pengujian atas proyeksi keuangan yang dilakukan selama 25 tahun, tingkat net present value (NPV) nilai arus kas pada discount rate 11,18% menunjukkan nilai NPV yang positif sebesar Rp 681 miliar.
Bukan hanya itu, profitability index (PI) pada discount rate sebesar 11,18% juga memperlihatkan nilai 1,145 kali atau lebih besar dari satu. Dengan ekspansi ke sektor kebandarudaraan, diyakini WIKA berpotensi memperoleh Omset Kontrak (OK) konstruksi atas hak right to match dan mendapat recurring selama masa kerja sama. Termasuk perseroan berpeluang melakukan aset recycling dan transfer knowledge dalam bisnis aviasi.
“Berbekal pengalaman panjang dan portofolio di bidang konstruksi bandar udara baik di dalam negeri maupun luar negeri, kami siap menjawab kepercayaan tersebut dengan menyelesaikan proyek pengembangan BIB Batam sesuai target mutu dan waktu yang kita sepakati bersama,” kata Direktur Utama PT WIKA Agung Budi Waskito.
Direktur Utama BIB Pikri Ilham Kurniansyah dalam keterangannya berharap, hasil pekerjaan rancang bangun seiring dengan terbitnya SPMK ini dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas desain yang merepresentasikan ciri khas Batam. “Sebab, Bandara Internasional Hang Nadim disiapkan untuk melayani penerbangan langsung menuju Asia dan wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam,” ungkap Pikri.
PT BIB merupakan perusahaan konsorsium yang dibentuk oleh tiga perusahaan yaitu, PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Persentase kepemilikan saham perseroan di BIB sebesar 19%, lalu IIAC 30%, dan AP I sebesar 51%. (RN)