BatamNow.com, Jakarta – Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemeriksaan spesimen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS) di Indonesia saat ini meningkat 5 kali lipat dibandingkan pekan ke-13 pada 2021.
Dilansir Kompas, Nadia mengatakan bahwa sejak Januari 2022 tercatat 9.385 spesimen yang diperiksa melalui metode WGS. Hasilnya, varian Omicron saat ini mendominasi dibandingkan varian Delta.
“Secara nasional varian Omicron ini mendominasi varian Corona terutama dengan kita melihat adanya peningkatan proporsi dari varian BA.2, saat ini kalau kita lihat varian yang mendominasi itu adalah varian Omicron Sementara varian Delta sudah semakin turun distribusinya di Indonesia,” kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (12/04/2022).
Nadia mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan spesimen menggunakan WGS, meski kasus Covid-19 sudah menurun.
Sebab, hal tersebut penting dilakukan untuk mendeteksi perkembangan subvarian virus Corona dan varian baru lainnya.
“Sehingga penurunan daripada kasus konfirmasi Covid-19 dapat kita lakukan upaya untuk WGS-nya,” ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa total kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia mencapai 9.673 hingga 3 April 2022.
Jumlah tersebut sudah tersebar di 32 provinsi dan 2 provinsi yang belum terdeteksi varian Omicron yaitu Papua Barat dan Maluku.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 varian Omicron tertinggi yaitu 5.801 Disusul Jawa Barat sebanyak 1.306 kasus, Banten sebanyak 619 kasus, Jawa Tengah 396 kasus, dan Jawa Timur 329 kasus.
Adapun selain varian Omicron, Balitbangkes melaporkan, total ada 8.591 kasus Covid-19 akibat varian Delta di Indonesia.
Kemudian, total ada 83 kasus Covid-19 akibat varian Alpha dan 22 kasus Covid-19 akibat varian Beta. (*)