BatamNow.com – Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi (pertalite dan solar) dalam waktu dekat.
Hingga kini, pertalite (RON 90) masih dibanderol Rp 7.650 per liter sedangkan solar Rp 5.150 per liter.
Sebagai informasi, ternyata harga pertalite ini lebih mahal dibandingkan harga BBM dengan kualitas oktan (RON) lebih unggul di Malaysia.
Pemerintah Malaysia menetapkan harga BBM dengan RON 95 tetap di posisi 2,05 ringgit Malaysia per liter atau setara Rp 6.782 per liter (asumsi kurs Rp3.308 per ringgit Malaysia) di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.
Harga solar juga tetap dipatok di posisi 2,15 ringgit Malaysia atau Rp 7.112 per liter. Sementara itu, harga BBM RON 97 bahkan turun sebesar 5 sen menjadi 4,30 ringgit atau setara Rp 14.224 per liter.
Lantas mengapa harga BBM Malaysia lebih murah dibandingkan BBM Indonesia?
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menuturkan harga BBM di Malaysia lebih murah dibandingkan Indonesia karena terdapat perbedaan jenis BBM yang disubsidi.
Pemerintah Malaysia menyubsidi BBM berkualitas tinggi yaitu RON 95. Sementara, pemerintah Indonesia menyubsidi BBM kualitas lebih rendah yaitu pertalite (RON 90). Namun, kedua negara masih sama-sama menyubsidi solar.
“BBM RON 95 dan solar di Malaysia disubsidi. RON 97 tidak disubsidi. Bedanya di Malaysia, subsidi diberikan untuk bahan bakar yang kualitasnya bagus. Di Indonesia kebalikan,” ujar Fabby kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/08/2022).
Faktor lain yang membuat BBM Malaysia lebih murah adalah negara tersebut mengimpor minyak mentah dunia yang lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Fabby mengatakan Malaysia tidak mengimpor minyak, sedangkan separuh kebutuhan BBM Indonesia berasal dari impor.
“Malaysia tidak impor. Indonesia separuh kebutuhan BBM kita impor,” ujar Fabby.
Pengamat Pertambangan dan Peneliti di Alpha Research Database Ferdy Hasiman menambahkah harga BBM lebih murah karena produksi Petronas yang lebih besar dibandingkan PT Pertamina (Persero).
Mengutip situs Petronas, Kamis (25/08), Petronas mencatat total produksi harian rata-rata 2,456 juta barel setara minyak per hari (boepd) dalam tiga bulan pertama 2022. Sebelumya, total produksi rata-rata harian Petronas sebesar 2,275 juta barel setara minyak (boe) per hari pada 2021.
Sementara itu, produksi minyak Pertamina sebesar 518 ribu bopd pada semester I 2022.
“Petronas lebih besar produksinya. Petronas di Malaysia lebih hebat, lebih ekspansif dibandingkan Pertamina,” ujar Ferdy. (*)
sumber: CNN Indonesia