BatamNow.com – Atlet Persatuan Ski Air dan Wakeboard Indonesia (PSAWI) Kepri, Alek Hanif mendapatkan medali emas dalam Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) XXI Ski Air dan Wakeboard, Wakesurf di Danau Toba, Balige, Sumatera Utara.
Mendapatkan skor 42,56, tertinggi di nomor wakeboard BK PON XXI, Alek lolos babak kualifikasi dan mendapatkan tiket ke PON Aceh-Sumut 2024.
Rosita Hararap yang mendampingi atlet Kepri dalam BK PON XXI, bersyukur atas lolosnya Alek Hanif, 1 dari 5 atlet yang dikirimkan PSAWI Kepri. “Walau cuaca tak mendukung tetapi Alax dengan yakin dan penuh semangat mendapatkan nilai tertinggi,” ujarnya.
BK PON XXI 2024 Cabang Olahraga Ski Air dan Wakeboard, Wakesurf ini diikuti oleh 16 provinsi, termasuk Kepulauan Riau (Kepri).
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri Usep RS mengatakan prestasi Alek Hanif ini membuat cabor ski air yang pertama mendapatkan tiket lolos PON Aceh-Sumut 2024. “Saya optimis Alek Hanif akan mendapatkan medali emas di PON nanti,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam Pra PON yang dimulai sejak Juli hingga Oktober 2023, Kepri telah mengirimkan atlet untuk 7 cabor yang dikirimkan bulan ini, mulai dari ski air, aeromodelling, selam, woodball, hapkido, tinju, balap motor dan golf.
“Harapan dari 7 cabor yang mengikuti dapat meloloskan atletnya. Seperti yang disampaikan David cabor aeromodelling yang sedang bertanding di Bandung Jabar sudah masuk final dan diharapkan lolos, dua nomor,” kata Usep.
Ia tetap optimis dapat meloloskan lebih banyak atlet di 42 cabang olahraga yang akan mengikuti Pra PON.
“KONI mengucapkan terima kasih kepada Ketua Cabor dan orangtua atlet yang telah berupaya memberangkatkan atlet-atlet terbaik Kepri untuk mengikuti Pra PON,” tukasnya.
Ketua Satgas Pra – PON dan Porwil, Buralimar turut mengucapkan selamat kepada Alek Hanif serta apresiasi kepada pada Rosita Harahap yang mendampinginya dalam BK PON XXI.
“Tim Satgas sekarang lagi bekerja dan berkunjung ke semua cabor untuk monitoring dalam persiapan dan seleksi atlet yang akan mengikuti pra PON, dengan monitoring yang dilakukan tim bisa mengetahui dan memahami persiapan yang dilakukan cabor-cabor, kendala yaitu karena keterbatasan anggaran, tetapi tim tetap semangat dan tak kenal lelah untuk melakukan monitoring,” pungkas Bulalimar. (*)