BatamNow.com – Kelompok mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, BP Batam dan DPRD Kota Batam pada Rabu (13/04/2022).
Massa unjuk rasa itu sekitar 80 orang yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Batam yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa seperti GMKI, GMNI, HMI, PMII, IMM dan PMKRI.
Unjuk rasa dimulai di depan Gedung DPRD dan Kantor Wali Kota Batam yang letaknya memang berseberangan.
Di depan gedung dewan di Batam Center itu, para mahasiswa meminta agar Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto menemui mereka namun tak ditanggapinya.
Begitu pun dengan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang juga tidak keluar dari kantornya di tepi Jalan Engku Putri itu.
Selanjutnya mahasiswa pun bergerak ke gedung BP Batam. Di sana, mereka juga meminta Muhammad Rudi yang ex-officio Kepala BP Batam agar keluar dan mendengar aspirasi mereka.
Tak ditanggapi juga di BP Batam, para mahasiswa itu pun kembali ke Gedung DPRD Batam. Sempat terjadi dorong-dorongan dengan kepolisian dan Satpol PP yang berjaga di gerbang DPRD Kota Batam karena mahasiswa memaksa untuk masuk.
“Kenapa kami dihalangi oleh polisi untuk masuk ke rumah kami sendiri,” teriak seorang mahasiswa dari antara kelompok itu.
Karena tidak bisa masuk ke Gedung DPRD Batam, para mahasiswa itu pun memutuskan duduk di tengah jalan sehingga menghabat laju lalu lintas di sana.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, massa mahasiswa akhirnya membubarkan diri menjelang waktu salat.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi damai ini diantaranya:
- Menolak naiknya PPN
- Menolak kenaikan BBM Pertamax
- Mendesak Pemerintah untuk terus mengkawal stabilitas harga bahan pokok
- Menolak wacana 3 periode presiden
Ketua GMKI Batam Binsar H Pasaribu yang juga Korlap aksi ituu mengatakan mereka akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar jika tuntutan-tuntutan itu tidak direalisasikan pemerintah.
“Kalau memang pemerintah tidak bersedia atau tidak mampu maka itu merupakan sikap kami selanjutnya,” tegas Binsar. (Hendra)