BatamNow.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad mengapresiasi upaya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang berjuang mendatangkan investasi asing ke Indonesia, termasuk untuk Kepri.
Hal itu disampaikan Ansar usai mendampingi Menko Airlangga meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Batam bersama duta besar (Dubes) dari Amerika Serikat dan Kanada, Jumat (04/11/2022).
“Kita apresiasi kegiatan yang diprakarsai Pak Menko ini. Jadi memang pada saat nanti dilaporkan pada event G20 di Bali, kita berharap lebih banyak investor lainnya dari Amerika dan Kanada datang ke sini,” kata Gubernur Ansar kepada wartawan, di kawasan KBC Batam.
Sebelumnya, lanjut Ansar, Presiden Jokowi menugaskan Menko Perekonomian berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada untuk membicarakan peluang investasi di Indonesia termasuk special economic zone (KEK) di Kepri dan Batam.
Hasil pertemuan itu, masing-masing pemimpin negara menugaskan Dubesnya untuk meninjau ke Batam, Sung Y Kim mewakili Amerika Serikat dan Nadia Burger dari Kanada.
Dalam kunjungan di Batam, Jumat (04/11), mereka bersama Menko Perekonomian mengunjungi KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP) serta PT Sat Nusapersada.
“Tadi saya tanya apa sih respons masing-masing kedutaan, mereka surprise melihat dua kawasan eknomi khusus ini termasuk PT Sat Nusapersada tadi,” terang Ansar.
Menurut Ansar, sudah ada investor asing yang tertarik masuk ke Kepri.
“Ada IBM yang ingin memperluas Apple Academy di NDP. Bahkan dikatakan, sampai tahun 2027 Amerika membutuhkan desainer muda yang ahli sampai 9.000 orang. Makanya di situ bakal berkembang Kurikulum Merdeka. Kemudian ada juga pengembangan film-film animasi termasuk data center dari Kanada. Cuma angka investasinya kita belum tahu,” terangnya.
Sebagai informasi, KEK BAT sebagai industri Maintenance Repair & Overhaul (MRO) yang juga memiliki kegiatan pendukung di bidang logistik, pabrikasi, dan pelatihan mekanik bersertifikat.
Sementara KEK NDP sebagai entry point bagi perusahaan IT internasional dan juga menarik perhatian investor dan wisatawan luar dan dalam negeri dengan adanya kegiatan pendukung berupa pariwisata seperti hunian sinematik, villa residential, kafe restoran, ferry terminal, serta area komersial dan entertainment.
Selain Batam, lanjut Ansar, pihak Amerika Serikat juga tertarik berinvestasi di KEK lainnya yang masih di wilayah Kepri.
“Ada rencana investasi pembuatan peluru oleh Amerika. Itu juga kita dukung, sedang diproses, ada KEK di Bintan, Karimun juga ada. Termasuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan juga disampaikan tadi kalau mereka berminat,” katanya.
Ansar mengatakan akan berkomunikasi dengan Airlangga apabila diperlukan perwakilan dari provinsi untuk hadir dalam event G20 di Bali guna mempromosikan peluang investasi di Kepri.
“Nanti saya coba komunikasi atau surati Pak Menko, kalau diperkenankan kita bisa kirim. Kalau tidak pun saya yakin Pak Airlangga juga sudah tahu persis bagaimana peluang investasi di Kepri ini,” tuaksnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kepri Akhmad Ma’ruf Maulana dan Wakil Ketua Tony Siahaan juga mengapresiasi upaya Menko Airlangga yang membawa inestasi asing ke Indonesia termasuk Kepri.
Menurut Tony, ada 16 perusahaan Amerika Serikat yang berminat berinvestasi ke Indonesia sebagai respons kunjungan Menko Airlangga ke Negeri Paman Sam beberapa waktu lalu.
“Ada 16 perusahaan yang dibawa ke Indonesia, sebagian sudah pasti. Tapi semuanya gak masuk ke Batam, sebagian ke tempat lain tapi kita belum tahu angka investasinya,” pungkas Tony. (A/LL)