BatamNow.com – Inisial Andi yang disebut-sebut banyak orang terlibat di kasus love scam atau romance scam, kini masih misteri.
Sebagian masyarakat yang membicarakannya menyebut inisial Andi sebagai warga Batam itu telah kabur ke Malaysia begitu komplotan kejahatan love scam yang bermarkas di Batam digulung Divhubinter Polri.
Namun belakangan, berkembang lagi isu yang menyebut Andi kini berada di satu pulau strategis yang ada di Kota Batam, bukan kabur ke Malaysia.
Wilayah geografis Kota Batam memiliki 180-an pulau kecil yang keberadaan setiap orang yang teraplikasi dengan seluler bisa terlacak lewat aplikasi IT.
Andi disebut yang memfasilitasi komplotan Cina itu selama di Batam lewat mitranya yang juga disebut bernama Ahong, warga negara Cina.
Apakah Ahong ikut bersama Andi di pulau itu, juga belum terkonfirmasi.
Bahkan yang memfasilitasi pengurusan perpanjangan visa sejumlah warga negara Cina pelaku kejahatan scamming disebut orang berinisial Andi lewat Mra.
Merekalah membawa para warga negara Cina itu ke PTSP di Gedung Sumatera di Batam Center itu setiap kali pengambilan data dan foto perpanjangan paspor.
Yang berinisial Andi ini disebut-sebut dekat dengan para oknum pengawasan kantor imigrasi Batam dan kerap bersama di tempat hiburan malam.
Siapa sebenarnya yang berinisial Andi yang diduga punya peran strategis dalam mengamankan keberadaan kasus komplotan love scam di Batam sebelum digulung polisi?
“Terima kasih atas infonya, ” jawab Dirreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi lewat chat WhatsApp-nya atas konfirmasi redaksi BatamNow.com terkait isu berinisial Andi ini.
Sementara Imigrasi Batam belum memberi respons kala dikonfirmasi lewat Kabid Tikkim.
Kasus love scam diungkap Divhubinter Mabes Polri di Batam pada Selasa ( 29/08/2023).
Sebanyak 88 warga negara Cina digulung di Komplek Cammo Industrial Park, Simpang Kara dan kini penyidikannya telah diserahkan ke polisi Cina yang sedang berada di Batam (Mapolda Kepri).
Dan menurut Kombes Nasriadi, para tersangka akan dideportasi ke Cina karena penyidikan kasus ini akan dilakukan di Negera Tirai Bambu itu karena korbannya tak ada di Indonesia. Enak tenan. (tim)