BatamNow.com, Jakarta – Pemerintah sudah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Minggu (03/04/2022).
Dilansir CNBC Indonesia, penetapan itu sama dengan pengumuman PBNU yang disampaikan beberapa menit sebelum keterangan pers Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas perihal hasil sidang isbat.
Namun, keputusan pemerintah dan PBNU berbeda dengan PP Muhammadiyah yang akan memulai puasa pada esok hari.
Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Abdullah Jaidi menilai perbedaan tersebut tidak mengurangi kebersamaan umat Islam di Indonesia.
“Tentunya sebagian saudara-saudara kita dari Muhammadiyah yang memulai puasanya esok hari Sabtu tidak mengurangi arti kebersamaan kita. Kita boleh berbeda tetapi kita harus menjaga persatuan dan kesatuan kita,” ujarnya dalam keterangan pers.
Lebih lanjut, Abdullah bersyukur karena hasil sidang isbat menyepakati 1 Ramadan jatuh pada Minggu (03/04). Kesepakatan itu diumumkan menag dengan perimbangan dari berbagai ormas Islam yang tidak melihat rukyatul hilal di seluruh tanah air.
“Mari jadikan momentum Ramadan adalah momentum kebersamaan kita untuk menghindari perselisihan dan perbedaan yang ada di tengah-tengah kita. Perbedaan yang ada membawa rahmat selama kita senantiasa mengacu pada menyatukan hati kita bersama-bersama untuk membangun bangsa dan negara ini,” kata Abdullah.
“Mudah-mudahan Ramadan tahun ini dapat kita isi dengan banyak amal-amal kebaikan, kesolehan ibadah kita, kesolehan sosial, sehingga sehingga ibadan Ramadan tahun ini mempunyai makna khusus dalam hidup dan kehidupan kita,” lanjutnya.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tetap menjaga keamanan, persatuan dan ketertiban.
“Agar kita tetap menjaga masyarakat kita menjadi masyarakat benar-benar moderat dan toleran dalam menjaga NKRI,” ujar Gus Yaqut.
Lebih lanjut, Menag secara pribadi dan mewakili pemerintah menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin sekaligus selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1443 H bagi seluruh umat muslim di Indonesia. (*)