BatamNow.com, Jakarta – Catatan indeks saham dari emiten asal Batam, Kepulauan Riau, di akhir pekan ini kurang menggembirakan. Hal itu terlukis di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/09/2023).
Seperti dialami emiten PT Puri Global Sukses Tbk, berkode PURI, yang mengalami penurunan nilai saham hingga 6 poin, dari Rp 384 per lembarnya pada penutupan Kamis, (28/09/2023), kembali turun jadi Rp 378 di sesi Jumat. Padahal, Rabu (27/09/2023), nilai sahamnya sempat menyentuh Rp 394, setelah sehari sebelumnya Rp 388.
Nilai Rp 378 justru lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan di Jumat minggu lalu, yang berada di angka Rp 382, naik 20 poin dari sehari sebelumnya Rp 362 per lembarnya.
Kondisi serupa juga dialami emiten PT Sat Nusapersada Tbk, berkode PTSN, di mana pada penutupan perdagangan nilai sahamnya turun dua poin atau 0,90%, dari Rp 222 menjadi Rp 220 per lembarnya.
Nyaris sepanjang minggu ini, emiten PTSN selalu berada di zona merah. Hanya pada Selasa, 26 September, perusahaan manufaktur teknologi ini sempat berada di zona hijau.
Sepanjang September 2023, nilai saham PTSN sempat berada di angka Rp 242, yang terjadi pada Selasa, 5 September 2023. Selebihnya, turun dan berada di zona merah.
Di sisi lain, emiten lainnya PT Winner Nusantara Jaya Tbk, berkode WINR, masih stagnan di angka Rp 50 per lembarnya. Tidak ada pergerakan signifikan dari perusahaan properti ini di sepanjang bulan ini.
Pengamat pasar modal yang juga Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, pergerakan pasar modal itu hal yang biasa. Apalagi masih dalam hitungan tidak anjlok, melainkan tetap terkontrol.
“Kalau kisaran penurunan saham masih satu digit tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Artinya, peluang untuk kembali naik cukup besar,” jelasnya di Jakarta, Jumat (29/09/2023) malam.
Meski begitu, perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan nilai saham tentu harus melakukan evaluasi untuk selanjutnya membenahi performance-nya agar kembali menanjak. “Memperkuat porto folio perusahaan, kinerja tim marketing, dan lainnya, bisa mendorong peningkatan nilai saham,” anjurnya. (RN)