BatamNow.com – Perbaikan nasib warga di Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Harmoni Residence, Kelurahan Tanjung Pinggir, akan akses air minum perpipaan tak seindah janji manis dari BP Batam.
BP Batam pernah berjanji ke warga akan melancarkan akses air minum perpipaan agar warga tak mengalami krisis berkepanjangan akan kebutuhan hidup yang sangat vital ini.
Kini warga Kecamatan Sekupang, masih mengalami pahitnya krisis air minum. Saking parahnya krisis air minum, warga pun menyebut kawasan mereka “kawasan krisis air”.
Persoalan krisis air minum di Tanjung Pinggir ini pun disampaikan warga lewat spanduk yang dipampang di muka kantor pemasaran dan di depan gerbang masuk masing-masing perumahan tersebut.
Salah satu spanduk bertuliskan ‘Waspada, Anda Memasuki Kawasan Krisis Air. Airnya Macet Tagihan Lancar!’.
Spanduk lainnya dengan narasi ‘Mana Janji Kalian! Dirut SPAM, Dirut ABH/ABHI, Kepala BP Batam/ Walikota, Untuk Segera Melancarkan Air di Tanjung Pinggir Sekupang Batam’.
Krisis air hingga hari ini, dibenarkan oleh masyarakat dan perangkat warga di Perumahan Woodland Harmoni Residence. Menurut mereka, air hanya mengalir di malam hari dan harus begadang untuk menampungnya.
“Kalau siang air mati, tapi kalau malam hidup sekitar jam 10 malam sampai jam 5 subuh. Itu sudah dua minggu ini,” kata Kirun Ketua RT 004 Perumahan Woodland Harmoni Residence, kepada BatamNow.com, Sabtu (14/10/2023).
Menurutnya selama krisis ini, air SPAM Batam hanya mengalir sekitar tengah malam di Perumahan Woodland Harmoni Residence yang ditinggali 150 KK.
Dua minggu terakhir lebih cepat sedikit sejak mereka melakukan aksi pada Minggu (10/09), bulan lalu.
Warga tetap berharap air mengalir 24 jam sehari.
“Harapan warga itu, kalau pun siang gak kencang yang penting ada air mengalir. Jadi nggak perlu begadang,” ucapnya.
Senada, beberapa emak-emak di Perumahan Woodland juga mengaku resah karena terpaksa begadang untuk menampung air.
Memang, menurut mereka, aliran air pada malam hari ada perubahan sedikit dari sebelumnya. Dicontohkan, butuh 1 jam untuk mengisi air buat 1 drum dan 5 ember.
“Menurut kami itu sudah lumayan. Tapi harapannya tetap mengalir 24 jam, jangan malam saja,” katanya.
Pantauan di lokasi, tak sedikit warga harus membeli dan memasang toren/tandon untuk menampung air.
Menurut warga, sekitar Agustus 2023 adalah yang terparah dirasakan warga, air mati total dan mereka harus membeli air kemasan (galon).
“Pernah beli 10 galon untuk sehari, habis Rp 50 ribu sudah seperti tagihan bulanan,” ujarnya.
Belum lagi masalah kualitas air yang keruh pada waktu tertentu.
“Kadang airnya kuning keruh, apalagi habis ada perbaikan pipa. Mau nggak mau harus diendapkan dulu,” tukasnya.
Warga bingung soal krisis air di perumahannya. Padahal dari awal tinggal di sana, masalah itu tidak ada. Baru terjadi sejak transisi pengelola air minum di Batam.
“Dulu waktu ATB, air lancar kali. Semenjak transisi ke Moya itu begini,” kata warga.
Kondisi krisis air yang masih berlangsung, juga dibenarkan warga Perumahan Cipta Green Mansion.
“Kalau sebelum demo itu air sama sekali nggak keluar lagi. Setelah demo, ada jamnya, kadang jam 3 malam hidup sampai jam 5 subuh sudah mati,” katanya kepada BatamNow.com, Sabtu (14/10/2023).
Dijelaskannya, aliran air juga tidak merata. Ada daerah perumahan itu yang sangat sulit mendapatkan air dari jaringan perpipaan SPAM. “kalau daerah tinggi lebih susah airnya,” katanya.
Sebagai informasi, masa konsesi 25 tahun PT Adhya Tirta Batam (ATB) berakhir pada 20 November 2020. Setelah itu pengelolaan air minum dilakukan BP Batam dengan mitra operasional dan maintenance oleh PT Moya Indonesia untuk masa transisi. Setelah lelang, pengiperasian dan perawatan oleh PT Air Batam Hilir dan PT Air Batam Hulu perusahaan patungan dari konsorsium PT Moya Indonesia – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Padahal Negara lewat Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 lewat Pasal 4 telah menjamin ketersediaan akses dan kontinuitas air minum perpipaan selama 24 Jam dalam sehari. Demikian juga tentang kuantitas dan kualitasnya.
Molornya Janji Direktur BU SPAM BP Batam
Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam Denny Tondano pernah menjanjikan akan membangun jaringan baru sebagai solusi masalah distribusi air ke stress area seperti di Kelurahan Tanjung Pinggir.
Janji itu disampaikan pada 5 Juni 2023 saat bertemu dengan perwakilan dan perangkat warga Perumahan Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Harmoni Residence.
“Insya Allah, dalam 4 bulan kedepan pekerjaan (pembangunan jaringan baru) itu akan selesai. Mudah mudahan sudah bisa mencapai durasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan disana,” ujarnya, Senin (05/06/2023).
Namun hingga hari ini, Sabtu (14/10/2023), sudah lewat empat bulan pertemuan itu, krisis air masih terjadi di Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Harmoni Residence.
Informasi dari warga, pipa untuk pembangunan jaringan baru itu baru datang sekitar tanggal 7 Oktober 2023 dan disebut estimasi selesainya pada 4 Februari 2023.
“Janji itu kan perkiraannya selesai September tapi ini baru datang barangnya, minggu kemarin baru datang barangnya itu,” ucap warga.
Menurutnya, kini warga hanya bisa menunggu sampai janji itu dipenuhi.
“Selagi air masih kayak gini jam 10 malam sudah hidup, masih terima lah karena juga sudah nampak pekerjaan pipa itu. Kalau kemarin-kemarin nggak bergerak, cuma janji-janji saja,” katanya.
Pantauan BatamNow.com, Sabtu (14/10), sedang ada penanaman pipa di tepi Jalan Tiban Mentarau, di depan Perumahan Bida KSB, Sekupang. Di lokasi ada 1 ekskavator dan tumpukan pipa berwarna hitam yang masih belum ditanam.
Dalam rilis tertanggal September 2023, disebutkan bahwa BU SPAM BP Batam membangun jaringan baru sepanjang 2,2 kilometer dengan pipa 200 mm di kawasan Tiban V. Itu ditambah dengan IPA 20 lpd di Dam Sei Harapan.
Pembangungan itu, katanya, dilaksanakan untuk mengatasi persoalan air di wilayah Patam Lestari, Perumahan Woodland, Perumahan Cipta Green Mansion dan daerah sekitarnya.
Dikonfirmasi pada Sabtu (14/10), terkait penyebab molornya pekerjaan penambahan jaringan baru di wilayah Sekupang itu, tak ada respons dari Direktur BU SPAM BP Batam Denny Tondano.
Denny juga tak menjawab estimasi selesainya jaringan pipa baru dan normalnya aliran air ke warga Perumahan Cipta Green Mansion dan Woodland Harmoni yang masih begadang menampung air hingga kini. (D)