BatamNow.com, Jakarta – Pensiun di usia 30-an tahun mungkin pengalaman yang sangat menggembirakan bagi sebagian orang. Hal itu berhasil diwujudkan oleh pasangan suami istri, Steve Adcock dan Courtney.
Dilansir CNBCIndonesia.com, Adcock menceritakan dirinya tidak selalu memiliki kehidupan yang santai. Dia menghabiskan 14 tahun untuk bekerja di bidang teknologi informasi, dengan penghasilan yang baik. Namun uang hasil jerih payahnya itu cenderung dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Di awal usia 30-an saya menyadari, bahwa saya tidak dapat menghabiskan sisa hidup saya dengan duduk di depan komputer, bekerja 10 jam-12 jam sehari, menulis kode komputer atau memperbaiki masalah,” ujar Steve seperti dilansir CNBC Internasional, Sabtu (29/05/2021).
Hal yang sama juga dilakukan oleh istrinya Courtney, yang saat ini berusia 36 tahun. Meskipun pada awalnya Courtney kurang yakin tentang pensiun daripada Steve, namun ia berhasil melakukan hal yang sama. Ia pensiun dari pekerjaan yang dia sukai sebagai insinyur.
Pasangan tersebut membuat rencana memotong pengeluaran mereka dan menabung 70% dari pendapatan gabungan mereka sehingga dapat berhenti dari pekerjaan mereka, dan melakukan perjalanan ke luar negeri. Kini mereka hidup dari pertumbuhan investasi yang telah mereka tanamkan.
Steve dan Courtney pensiun pada tahun 2016 dan 2017 dengan kekayaan bersih gabungan sebesar US$ 870.000. Meskipun tidak menambahkan satu sen pun ke investasi mereka dalam setengah dekade berikutnya, kekayaan mereka sekarang sekitar US$ 1,2 juta dan tidak berencana untuk kembali bekerja dalam waktu dekat.
Bagaimana caranya?
Pada tahun 2014, ketika Steve dan Courtney memutuskan untuk bergabung dengan gerakan FIRE, sebuah gerakan kemandirian finansial dan pensiun dini.
Saat itu, kekayaan bersih mereka kira-kira US$ 650.000, termasuk perkiraan ekuitas di rumah mereka, yang akan mereka jual. Mereka memutuskan bahwa mereka membutuhkan total US$ 800.000 hingga US$ 900.000 untuk pensiun di usia 30-an. Dan mereka berhasil mengumpulkan sekitar US$ 230.000 setiap tahun.
Mereka juga memangkas pengeluaran, menghilangkan langganan bulanan dan merampingkan anggaran belanja mereka.
“Pada satu titik kami menabung 70% dari pendapatan gabungan kami,” kata Courtney. Mereka menyalurkan semua tabungan ekstra ke Roth IRA, rekening perantara dan rekening tabungan.
“Courtney selalu lebih hemat, dan meskipun pensiun dini adalah idenya, dia lebih sulit mengatur kebiasaan belanja,” ujar Courtney.
Salah satu perubahan paling drastis yang mereka buat adalah membatasi anggaran mengunjungi restoran menjadi US$ 50 per bulan. Itu adalah sesuatu yang sulit bagi Steve, seorang pecinta restoran yang mengatakan bahwa dia pernah mengunjungi restoran setiap hari selama setahun penuh.
“Sebelum kami menikah, saya menghabiskan banyak uang. Saya memiliki mobil convertible Corvette supercharged. Saya punya Cadillac CTS baru. Saya punya motor sport Yamaha. Saya memiliki semua mainan,” ujar Steve. Namun kini semuanya sudah ludes terjual.
Sekarang, pasangan itu berbagi satu truk pickup, yang mereka gunakan untuk menarik airstream mereka saat melakukan perjalanan keliling negeri.
Steve juga menjelaskan, kini mereka memiliki rekening tabungan giro serta rekening tabungan gabungan, yang membantu mereka terjaga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tetap sederhana dan mudah,” kata Steve.
Mereka juga mendiskusikan setiap pembelian yang mereka lakukan dan hanya membelanjakan uang untuk hal-hal yang mereka sepakati.
Pasangan itu juga memutuskan pindah dari rumah seluas 1.600 meter persegi di Tucson, lengkap dengan kolam renang, dan pindah ke rumah hanya seluas 800 meter persegi di sebidang tanah seluas 6,7 hektare di gurun Arizona yang mereka beli dengan uang tunai US$ 72.000 pada akhir 2019.
Mereka menambahkan tenaga surya kelas atas panel array pada bulan Oktober 2019 seharga $ 28.000, yang membuat rumah tidak tersambung ke jaringan listrik dan menghilangkan tagihan listrik bulanan.(*)pe