BatamNow.com, Jakarta – Kematian pelaku penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menimbulkan tanda tanya. Padahal, awalnya ketika dibekuk, pelaku kabarnya dalam keadaan hidup.
“Pelaku kabarnya sudah tewas,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, saat melihat lokasi tempat kejadian perkara (TKP), di Jakarta, Selasa (02/05/2023).
Kata Karyoto, belum tahu apa penyebab kematian pelaku. “Sejauh ini masih kami dalami, termasuk melakukan olah TKP,” ujarnya singkat.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, di mana seorang pria berbaju kotak-kotak masuk ke Gedung MUI dan mau menemukan pimpinan yang ketika itu tengah mengadakan rapat di Lantai 4.
Menurut keterangan Kapolsek Menteng AKPB Saiman, petugas pengamanan dalam MUI sempat mengamankan pelaku. Namun, beredar lagi kabar pelaku telah tewas. Muncul dugaan, saat diamankan pelaku mengalami pemukulan dari petugas pengamanan.
Diberitakan sebelumnya, pelaku yang bernama Mustopa NR, kelahiran 9 April 1963, merupakan warga Sukajaya, Kabupaten Pasawaran, Lampung, yang memiliki pekerjaan sebagai petani/pekebun.
Dari keterangan pamdal MUI, pelaku telah beberapa kali datang ke Gedung MUI tersebut, mengaku sebagai nabi dan mau menemui pimpinan.
“Keinginannya ditolak karena tidak jelas maksud dan tujuannya. Mungkin karena merasa tidak diterima dengan baik, dia langsung mengeluarkan senjata dan menembak ke arah pintu,” jelas Nugrahadi Bambal, di lokasi kejadian.
Dari hasil penyelidikan sementara diketahui, Mustofa meninggalkan surat, tertanggal 25 Juli 2022, yang diberi judul ‘Sumpah yang Kedua’ yang ditujukan ke Kapolda Metro Jaya.
Tertulis, ‘Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api. Saya akan tembak penguasa/pejabat di negeri ini, terutama orang-orang MUI tanpa memberitahu terlebih dahulu’. (RN)