BatamNow.com – Pemerhati sosial masyarakat perkotaan, Bandirawira SH mengingatkan masyarakat Batam untuk menghindari arena gelanggang permainan (gelper) jika tidak mau berurusan hukum, kelak.
Bandirawira menyampaikan ini setelah mengamati upaya pengawasan ketat yang tengah dilakukan polisi belakangan ini terhadap prosedur pemberian hadiah di arena permainan ketangkasan.
“Belakangan ini polisi tengah giat melakukan kontrol terhadap prosedur setiap pemberian hadiah dan bentuk hadiah dari pengelola gelper yang mengarah pada unsur bukti dan alat bukti judi dan perjudian,” kata Bandirawira kepada awak redaksi media ini pada Minggu (20/08/2023) malam.
Menurut Bandirawira, regulasi dari pemerintah sebagai ketentuan baku atas bentuk permainan dan hadiah dari pengelola kepada pemain yang menang di arena ketangkasan, sangat tak jelas dan rawan serta berpotensi “makan” korban.
Jadi, kata Bandirawira, sangat banyak celah aparat untuk mempermasalahkan arena gelper dan para pemain khususnya yang tidak tahu sama sekali ketentuan-ketentuan antara hak dan kewajiban pengelola dengan pemain.
Bukan hanya pemain, para pekerja di arena tersebut juga, kini, tengah was-was dengan adanya pengecekan oleh polisi atas sistem operasional gelper yang amburadul.
Lebih spesifik terkait proses penukaran hadiah bagi pemain yang menang.
Bandirawira sangat menyayangkan tidak adanya aturan yang baku terkait aturan pemberian hadiah ini.
Ia pun mengatakan salah kaprah dan mempertanyakan instansi yang menetapkan rokok sebagai hadiah bagi pemenang di arena gelper.
Soal hadiah rokok yang kemudian bisa ditukar dengan uang satu kebiasaan lama.
“Biasanya jika pemain menang maka hadiah yang diberikan adalah rokok, namun belakangan ini sangat susah menukarkan hadiah rokok tersebut dengan alasan adanya razia dari pihak kepolisian,” kata beberapa wasit yang bekerja di beberapa arena gelper di Batam.
Lalu kata Bandirawira lagi, kondisi kekinian di semua arena gelper perlu diwaspadai oleh para pemain agar lebih berhati-hati sebab tidak ada jaminan aman baik untuk bermain dan saat menukarkan hadiah di arena gelper tersebut. “Berpotensi bermasalah dengan hukum perjudian,” kata Bandirawira.
Demikian juga pengakuan beberapa pemain yang kalah hampir ratusan juta rupiah dalam dua hari.
“Kala saya ketiban menang, biasanya hadiah rokok saya ditukar tak jauh dari arena gelanggang, kadang bisa diuangkan langsung, sekarang susah,” ujar Antoni Herman.
“Sekarang semakin tidak jelas aturannya, kalau memang polisi mau tutup saja itu arena judi gelper, itu judi kok tegas sajalah jangan abu-abu dan ini kan membuat saya takut,” kata beberapa pemain menggujingkan.
Untuk itu Bandirawira meminta pemerintah mengkaji secara holistik apakah arena permainan gelper ini kategori JUDI atau hanya sebatas permainan?
“Ini menjadi perhatian aparat dan pemerintah terkait, karena jangan masyarakat yang menjadi korban nanti,” ujarnya.
Sementara itu berembus kencang isu akan adanya penggerebekan terhadap arena gelper sewaktu-waktu oleh kepolisian karena diduga ada penyalahgunaan operasional.
Para aparat kepolisian setempat disebut-sebut kini kerpb menyusup di beberapa arena gelper.
“Saya dukung polisi menggerebek arena gelper karena hampir semua beroperasi 24 jam dalam sehari, dari sini saja sudah menyalahi aturan, ini sama dengan mengerdilkan posisi pemerintah maupun kepolisian,” ujar Bandirawira tegas. (red)