BatamNow.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan Pertalite aman dan mencukupi meskipun ada perpindahan konsumen dari pengguna Pertamax. Sebelumnya, sejumlah konsumen migrasi ke BBM RON 90 itu akibat kenaikan harga Pertamax.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina PatraNiaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting memastikan jika pasokan Pertalite akan cukup hingga 20 hari ke depan.
“Kami pastikan stok Pertalite mencukupi. Kami sudah berupaya build up stok di setiap SPBU. Stok kami jaga di sekitar 20 hari, namun kilang Pertamina juga tetap memproduksi,”kata Irto kepada CNN Indonesia, Jumat (01/04/2022).
Sebab itu, dia meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dan agar membeli BBM sesuai kebutuhan. Saat ini, kata Irto, stok kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kiloliter per tahun.
Mengutip laman perseroan, per 1 April ini, harga Pertamax Rp 13.000 per liter berlaku di Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, dan Kota Batam.
Lalu, harga Pertamax Rp 12.500 per liter berlaku di 10 provinsi yakni Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Kemudian, harga Pertamax di 21 provinsi naik menjadi Rp 12.750 per liter. Rinciannya, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Berikutnya, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat menjadi Rp 12.750 per liter.
“Penyesuaian harga dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk BBM nonsubsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen , di mana 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex,” ujar Irto. (*)
sumber: CNN Indonesia