BatamNow.com – Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) BP Batam yang tak kunjung selesai sejak dikerjakan tahun 2017, persentase progresnya malah turun dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan siaran pers BP Batam tertanggal 2 Juli 2024, disebut bahwa progres proyek IPAL sudah mencapai 90,15 persen.
“Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengungkapkan jika progres keseluruhan pekerjaan saat ini telah mencapai 90,15 persen meliputi bangunan Gedung IPAL, 5 Stasiun Pompa, 114 kilometer sambungan pipa utama dan sekunder, serta pipa sambungan rumah,” dikutip dari laman BP Batam, Rabu (03/07/2024).
Sedangkan sekitar setahun yang lalu, progresnya disebut sudah mencapai 90,8 persen oleh General Manager (GM) Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan Badan Usaha (BU) Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana.
“Iyus menjelaskan, ruang lingkup proyek IPAL adalah mengerjakan satu unit 230 lpd, 5 stasiun pompa, 114 km sambungan pipa utama dan sekunder, pipa sambungan rumah 11 ribu. Dimana saat ini progres proyek ini telah mencapai 90,8 persen,” menukil siaran pers tertanggal 8 Juli 2023, dimuat di laman BP Batam.
Iyus merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek IPAL dengan nama The Development of Sewerage System In Batam Island.
Persentase progres proyek IPAL itu menurun 0,65 persen dari tahun lalu, di kala BP Batam mengklaim terus menggesa pengerjaannya.
Penurunan persentase progres itu juga berbanding terbalik dengan progres pengerjaan house connection (sambungan rumah) yang persentasenya diklaim meningkat. Kini berada di angka 57,57 persen, dimana sebelumnya masih 52,7 persen per 31 Mei 2021 atau 3 tahun lalu.
Dikonfirmasi BatamNow.com terkait penurunan persentase progres proyek IPAL ini, Kepala Biro Humas BP Batam Ariastuty Sirait dan GM Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan BP Batam Iyus Rusmana belum merespons pesan WhatsApp yang terkirim.
Proyek IPAL BP Batam dengan anggaran USD 50 juta dari pinjaman hibah luar negeri (PHLN) ini direncanakan dengan kapasitas 20 ribu meter kubik (m³) per hari atau setara 230 liter per detik.
Awalnya dikerjakan tahun 2017, proyek IPAL BP Batam dijanjikan selesai di tahun 2020. Molor, diaddendum. Lagi molor, diadendum lagi entah yang keberapa kali dan sempat diimingi selesai tahun 2024.
Dalam publikasi terbaru, BP Batam menjanjikan lagi proyek itu selesai dan bisa uji comissioning pada tahun 2025.
IPAL bertujuan mengelola limbah domestik rumah tangga yang disalurkan lewat jaringan perpipaan ke bangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) di Bengkong Sadai, untuk diolah menjadi air bersih dan pupuk organik dalam rangka mendukung penghijauan dan kelestarian lingkungan.
Instalasi pipa di 11.000 rumah warga di Kecamatan Batam Kota, nantinya tersambung ke pipa sekunder dan primer yang ditanam di bawah jalan umum (lingkungan) pemukiman, dan bermuara ke tempat pengolahan akhir di Bengkong Sadai.
Sementara sebelumnya diberitakan, belum ada satu pun rumah yang terkoneksi ke jaringan perpipaan IPAL dari target 11.000 rumah. Terkait hal ini juga tidak dijawab BP Batam yang dikonfirmasi wartawan BatamNow.com, Rabu (03/07).
Pelaksana proyek IPAL BP Batam adalah Hansol EME Co Ltd alias PT Hansol sebagai main contractor. Sementara Sunjin Engineering & Architecture Co Ltd selaku konsultan pengawas. (D)