BatamNow.com – Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) BP Batam yang berada di bawah pengawasan Direktur Fasilitas dan Lingkungan (Fasling), diduga oleh banyak pihak mangkrak sebagaimana pantauan wartawan media ini.
Proyek IPAL mulai dikerjakan sejak tahun 2017, telah lama menjadi sorotan publik dan media karena sudah hampir 8 tahun tak rampung yang sebelumnya diperkirkan selesai dalam masa tiga tahun.
Komentar berbagai pihak yang terangkum BatamNow.com, menyoroti belum tuntasnya penyelesaian proyek ini, terutama pada instalasi 11.000 sambungan rumah (house connection) yang merupakan bagian penting dari proyek tersebut.
BP Batam sudah beberapa kali menjanjikan penyelesaian proyek ini namun tak kunjung tuntas.
Beberapa kali juga BP Batam melakukan addendum kontrak proyek dan janji terakhir akan selesai pada akhir Juli 2025 atau tinggal 42 hari lagi.

Namun sejumlah ketua RT dan RW di Batam Kota, Pasir Putih, dan lainnya kepada BatamNow.com menyatakan masih banyak kompleks perumahan sasaran proyek ini yang belum tersambung jaringan ke rumah warga kecuali pipa induk yang sudah terpasang jauh sebelumnya.
Dari satu dokumen yang dilihat BatamNow.com, ada 43 perumahan teragi dalam 5 area, yang akan terkoneksi ke jaringan IPAL BP Batam.
Area A mencakup 11 titik perumahan, yakni: Seruni, Citra Indah, Center Point, Rafflesia, Mitra Jaya, Orchad Suite, Citra Batam, Citra Mas, Citra Mahkota, Green Land, dan Villa Bukit Indah.
Lalu area B1 dengan 8 perumahan, antara lain: Palm Spring, Kembang Sari, Casablanca,Baloi Polisi, Palm Regency, Putri Indah, Center View, dan Bukit Indah Sukajadi.
Area B2 mencakup 10 perumahan, yakni: Anggrek Mas, Center Park, Anggrek Sari, Eden Park, Central Sukajadi, Niaga, Taman Dutamas, Plamo Garden, Legenda Bali, dan Legenda Malaka.
Area B3 terdiri dari 4 perumahan, yakni: OMA Batam Center, Hangtuah, Puri Legenda, dan Taman Mediterania.
Terakhir, Area C yang mencakup 10 perumahan, antara lain: Sei Panas, Nusa Jaya, Bukit Beruntung, Bandar Srimas, Town House, Griya Mas, Graha Rezeki Mas, Graha Mas, BSP, dan Royal Grande.
BatamNow.com menelusuri beberapa wilayah yang informasinya menjadi cakupan instalasi sambungan rumah. Memang, sudah ada beberapa perumahan yang terpasang sambungan rumah, seperti di Perumahan Mega Legenda, Taman Mediterania, dan Perumahan Bida Asri 1.
Beberapa pemilik rumah belum tahu mulai kapan sistem IPAL dioperasikan, pun ada juga mengaku masih bingung dengan cara kerja hingga apakah mereka akan dibebankan biaya layanan.
Sementara kondisi di perumahan lainnya, seperti beberapa warga di Komplek Anggrek Mas 1, 2 dan 3 serta BellaVista di Kecamatan Batam Kota, sangat meragukan proyek ini rampung pada akhir Juli 2025, karena di kompleks mereka juga belum tersambung.
“Kami sangat tidak yakin, proyek IPAL ke 11.000 sambungan rumah tuntas pada akhir Juli tahun ini, mau pake bim salabim kah?” kata pak Arif, warga di sana.
Proyek IPAL sumber dananya berasal dari pinjaman lunak Economic Development Cooperation Fund (EDCF) dari The Export-Import Bank of Korea sebesar USD 50 juta (sekitar Rp 800 miliar dengan kurs Rp 16.500 per USD).
Informasi yang diperoleh sementara, tenor pinjaman selama 30 tahun serta bunga 1% per tahun.
Pelaksana proyek adalah BP Batam dengan kontraktor utama: Hansol EME Co Ltd. Penelusuran media ini, perusahaan asal Korea Selatan itu kini bernama Hansol Paper Co Ltd.
Sedangkan konsultan pengawasnya adalah Sunjin Engineering & Architecture Co Ltd juga dari Korea Selatan.
Status Proyek
Sebagaimana berita media ini jauh sebelumnya bawa tahap awal proyek ini dikerjakan sejak tahun 2017, ditargetkan selesai dalam waktu 3 tahun, yakni 2020.
Kemudian menemui keterlambatan dengan dalih akibat pandemi COVID-19 (2020–2022).
Dan terkadang diinformasikan oleh BP Batam bahwa hambatan teknis dan administratif terjadi di lapangan.
Pun alasan masalah koordinasi yang seret dengan warga dalam pemasangan sambungan rumah diduga menjadi “kambing hitam’.
Pada tahun 2024 , perpanjangan selanjutnya disetujui EDCF hingga September 2024.
Tahun berganti, target proyek belum selesai juga, lalu dijanjikan lagi penyelesaian akhir Juli 2025.
Respons dan Transparansi Tertutup
Adapun manfaat IPAL menurut BP Batam adalah untuk mengolah air limbah domestik (rumah tangga, hotel, apartemen, mal, dll.) menjadi air bersih, yang sebagian akan dikembalikan ke alam (waduk) dan sebagian diolah menjadi pupuk organik untuk penghijauan.

BatamNow.com telah beberapa kali mengonfirmasi langsung kepada Iyus Rusmana, dan terakhir pada Selasa (17/06/2025) via WhatsApp di nomor +62 812-xxxx-x85.
Demikian juga setelah Iyus Rusmana naik jabatan dan diangkat ke posisi mentereng.
Pertanyaan tentang progres proyek termasuk berapa sambungan rumah yang terpasang dari target 11.000 ini, tak pernah dijawab.
“Transparansi penyelesaian proyek ini dari BP Batam menjadi pertanyaan serius, terlebih di tengah penundaan penyelesaian, namun penanggung jawab proyek malah mendapat kenaikan jabatan puncak,” kata Panahatan SH, Ketua DPP Kepri LI-Tipikor dan Hukum Kinerja Aparatur Negara.
Presiden Prabowo Minta Segera Tuntaskan Proyek
Sementara itu menurut Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto saat bertemu bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra serta para Anggota/Deputi di Jakarta, bahwa BP Batam harus segera menuntaskan berbagai aspek pembangunan Batam lebih cepat.
Amsakar justru mengulangi dan menyampaikannya saat pelantikan para pejabat struktural tingkat II termasuk Iyus Rusmana.
Tapi, meski proyek IPAL diduga mangkrak, Iyus Rusmana justru naik jabatan dari Plt Direktur menjadi Direktur Badan Usaha (BU) SPAM, Fasilitas dan Lingkungan (Fasling) BP Batam.

Sebelumnya SOTK BU Sistem Pengelolaan Air Minum SPAM BP Batam terpisah dengan Fasling, namun kini disatukan dengan beban kerja yang semakin berat.
Penunjukan Iyus Rusmana dilakukan oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, yang masuk dalam pelantikan 23 pejabat struktural tingkat II di Gedung Utama BP Batam pada Senin (16/06/2025).
Lalu apakah penyelesaian proyek IPAL BP Batam yang dijanjikan akan rampung akhir Juli bulan depan?
“Waktulah yang akan menjawabnya, apakah para pejabat yang baru dilantik dapat memenuhi harapan Presiden Prabowo,” kata Panahatan. (H/Red)