BatamNow.com, Jakarta – Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin), jembatan terpanjang di Indonesia, masih berproses.
Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan awal 2022 ini. “Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan masih berlanjut dan masih dalam finalisasi prakualifikasi,” ungkap Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kemen(PUPR) Herry Trisaputra, beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, kajian-kajian tersebut bisa rampung di akhir Maret lalu. Untuk selanjutnya dikirimkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Kita perlu approval ke Bappenas. Setelah semua oke, kita tentukan waktu pelelangan proyek ini,” terangnya.
Namun demikian, hingga kini, pihak Bappenas mengaku belum menerima hasil-hasil kajian yang dilakukan KemenPUPR.
“Belum terima. Kami masih menunggu. Tapi nanti akan saya cek kembali,” aku Koordinator Bidang Jalan Direktorat Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Ahmad Zainudin kepada BatamNow.com, di Jakarta, Kamis (28/04/2022).
Zainudin mengatakan, bila kajian-kajian tersebut masuk, maka akan segera dibahas untuk kemudian ditentukan waktu pelelangan proyek.
“Jembatan Batam-Bintan memiliki nilai yang sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi di Kawasan Kepulauan Riau pada umumnya dan Batam-Bintan pada khususnya. Dan lagi, proyek ini sudah masuk pada Proyek Strategis Nasional (PSN),” jelas Zainudin.
Dirinya berharap, setelah Lebaran ini hasil-hasil kajian dari KemenPUPR sudah bisa diberikan ke Bappenas. “Semoga setelah Lebaran ini bisa kita rampungkan semua ya,” tukasnya.
Presiden RI Joko Widodo dengan gamblang sudah meminta agar proyek ini dilanjutkan.
Dikutip akun Instagram Kementerian PUPR, Selasa (05/04), Jembatan Batam-Bintan sepanjang 14,7 km. Jembatan bertipe cable-stayed ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang membelah laut, lebih panjang dari Jembatan Suramadu yang hanya 5,4 km. (RN)