BatamNow.com, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan izin emergency use listing (EUL) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. Ini jadi vaksin China kedua yang dapat izin WHO setelah sebelumnya vaksin Sinopharm.
Dilansir CNBCIndonesia.com, dalam sebuah pernyataan, panel ahli independen WHO mengatakan mereka merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Selain itu tidak ada batasan usia atas karena data memperlihatkan kemungkinan efek perlindungan pada orang tua.
Kelompok penasihat teknis WHO membuat keputusan setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (02/06/2021).
Emergency use listing digunakan sebagai prasyarat untuk penyediaan vaksin dalam COVAX Facility, sebuah program untuk mengirimkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi negara berkembang dan miskin yang digagas WHO.
EUL menilai kualitas, keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 serta rencana manajemen risiko dan kesesuaian program seperti persyaratan cold chain (rantai dingin), seperti dikutip dari situs WHO.
Selain Sinovac, berikut daftar vaksin Covid-19 yang telah disetujui WHO:
1. Vaksin Sinopharm
WHO memerikan EUL pada vaksin Sinopharm yang diproduksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, subsidiary of China National Biotec Group (CNBG) pada 7 Mei 2021. Vaksin ini menggunakan platform inactivated virus SARS-CoV-2.
WHO merekomendasikan vaksin Sinopharm bagi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas sebanyak dua dosis dengan jarak penyuntikan tiga hingga empat minggu. Vaksin Sinopharm memiliki efikasi 79%.
2. Vaksin Pfizer/BioNTech
WHO memberikan izin EUL pada vaksin Pfizer/BioNtech pada 31 Desember 2021. Vaksin ini menggunakan Comirnaty Covid-19 mRNA. Vaksin ini memiliki efikasi 95% lawan Covid-19
3. Vaksin Moderna
WHO memberikan izin EUL pada vaksin Covid-19 produksi Moderna Biotech pada 30 April 2021. Vaksin ini menggunakan platform nucleoside yang dimodifikasi (mRNA). Efikasi vaksin ini mencapai 94% lawan Covid-19.
4. Vaksin AstraZeneca
WHO memberikan EUL pada vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh AstraZeneca dan SKBio (Korea Selatan) dan Serum Institute of India (India). Pemberian izin ini dilakukan pada 15 Februari 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus vektor. Kedua memiliki efikasi 63,09%.
5. Vaksin Johnson & Johnson
WHO memberikan EUL pada vaksin Covid-19 Johnson & Johnson yang diproduksi Jassen pada 12 Maret 2021. Vaksin ini menggunakan platform virus vektor. Ini adalah vaksin dengan dosis tunggal.(*)