BatamNow.com, Singapura – Pemerintah Singapura menyatakan telah memulai persiapan mengantisipasi pandemi Covid-19 akan menjadi endemik.
Dilansir KOMPAS.com, endemik diartikan virus corona SARS-CoV-2 tidak akan hilang dan akan terus ada di sekitar manusia dan populasi global selama beberapa tahun ke depan.
Ini juga berarti wabah Covid-19 dapat terus terjadi dari waktu ke waktu.
Covid-19 saat ini masih digolongkan dalam fase pandemi karena infeksi terus meningkat di seluruh dunia dan banyak orang masih rentan terpapar.
Pada fase endemik, jumlah infeksi menjadi relatif konstan selama bertahun-tahun, dengan kambuh sesekali.
Jika skenario endemik ini terjadi, warga Singapura harus selalu divaksinasi rutin dari tahun ke tahun, Menteri Keuangan Lawrence Wong menyampaikan Jumat (28/05/2021).
Adapun vaksinasi di negeri “Singa” telah dimulai sejak 30 Desember tahun lalu dengan menggunakan vaksin buatan Pfizer dan Moderna.
“Kapankah ini akan terjadi, saya tidak dapat memprediksinya. Yang pasti pemerintah mempersiapkan langkah-langkah mengantisipasinya, terutama ketika ilmuwan dunia sampai pada titik sepakat bahwa mustahil untuk melenyapkan virus corona dan kita harus hidup dengan virus ini,” ucap Wong.
Ilmuwan percaya dampak Covid-19 terhadap dunia dalam hal kematian, penyakit dan kebutuhan akan isolasi akan menurun seiring waktu.
Hal ini dapat terjadi ketika banyak populasi global memperoleh kekebalan karena terinfeksi Covid-19 atau dari vaksinasi.
Lockdown parsial tidak akan diperketat
Di kesempatan yang sama, Wong yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Singapura mengutarakan Singapura tidak berencana memperketat lockdown parsial yang sedang diterapkan.
“Kebijakan lockdown parsial berjalan dengan baik, terlihat dari mulai menstabilnya angka infeksi komunal,” tuturnya.
Menteri berusia 48 tahun itu melanjutkan warga Singapura tetap harus berwaspada dengan mengurangi aktivitas yang tidak perlu di luar rumah.
Singapura saat ini berada dalam status lockdown parsial sejak 16 Mei. Rencananya lockdown akan dicabut pada 13 Juni jika penyebaran angka infeksi lokal virus corona menurun.
Larangan utama pada lockdown parsial adalah bersantap di tempat makan. Warga harus membawa pulang atau take away makanan dan minumannya.
Jumlah warga yang dapat berkumpul bersama juga dibatasi maksimum 2 orang.
Setelah 10 bulan hampir tanpa kasus infeksi di masyarakat, angka infeksi melonjak sejak 27 April lalu dimulai dari klaster di Rumah Sakit Tan Tock Seng.
Klaster terbesar dengan jumlah ratusan kasus masih berasal dari Bandara Internasional Changi.
Klaster-klaster virus corona di Singapura lainnya menyebar mulai dari restoran, sekolah, pusat kursus, bangunan perkantoran, pelabuhan Pasir Panjang, kompleks penjara Changi, hingga asrama pekerja asing di Woodlands.
Data terakhir menunjukan total kasus Covid-19 di Singapura adalah 61.970, di mana 241 pasien atau 0,39 persen saat ini sedang dirawat di rumah sakit. 290 pasien lainnya atau 0,47 persen menjalani pemulihan di fasilitas isolasi.(*)