BatamNow.com – Singapura sedang dilanda kasus korupsi yang membuat geger publik. Menteri Transportasi Singapura S Iswaran ditangkap pada Selasa, 11 Juli 2023 namun ia dibebaskan dengan jaminan, menurut Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada Jumat (14//07/2023).
Dilansir dari kumparan, Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan terhadap Iswaran pada Rabu (12/07). Meski demikian, tidak ada detail lebih lanjut terkait kasus apa yang menjerat Iswaran.
Sejak awal kasus ini bergulir, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah meminta Iswaran untuk mengambil cuti hingga masa penyelidikan aparat selesai.
Selama penyelidikan, Iswaran tidak diizinkan meninggalkan Singapura selama penyelidikan dan tidak diberikan akses untuk masuk ke gedung pemerintahan dan sumber pemerintahan lainnya. Paspornya pun disita oleh CPIB.
Dalam kasus ini, konglomerat properti Singapura, Ong Beng Seng, juga ikut terseret dan sempat ditahan. Ong Beng Seng kemudian dilepaskan dengan jaminan.
Kasus korupsi ini menggemparkan Singapura dan merupakan kasus korupsi pemerintah Singapura yang pertama kali setelah hampir 4 dekade.
Untuk mencegah terjadinya korupsi, pemerintah Singapura menggaji para menterinya dengan nominal yang cukup tinggi, dengan gaji tahunan melampaui 1 juta dolar Singapura.
Awal Mula Investigasi Menteri Singapura
Sebelumnya, PM Lee Hsien Loong memerintahkan investigasi atas rumah milik negara yang disewa oleh anggota kabinet di daerah eksklusif. Anggota kabinet yang dimaksud adalah Menteri Dalam Negeri dan Hukum K Shanmugam dan Menlu Vivian Balakrishnan yang menyewa rumah di wilayah kelas atas Singapura, yang harga sewanya dikenal sangat mahal.
Shanmugam kemudian mengatakan tuduhan itu keterlaluan dan mengaku tidak menyembunyikan apa pun. Sementara Balakrishnan mengaku senang ada investasi mengenai masalah itu.
Kasus ini membuat warga Singapura meradang. Beberapa mengecam tindakan kedua menteri yang menyewa properti di wilayah eksklusif. Ada juga yang menanyakan kenapa pemerintah butuh waktu lama untuk menjelaskan hal itu. (*)