BatamNow.com – Kini suasana di Singapura sedikit mulai menggeliat dengan berkunjungnya pelancong asing.
Suasana itu terjadi setelah kebijakan otoritas di sana membuka pintu masuk bagi wisatawan dari berbagai negara.
Laporan langsung Mindo reporter BatamNow.com, Minggu (27/03/2022), bahwa kondisi terkini Singapura masih dalam protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Tetap wajib masker di tengah kondisi Covid-19 yang ancang-ancang masuk era endemi.
Kondisi dan suasana Singapura masih sangat jauh dari suasana sebelum pandemi Covid-19.
Secara riil masih sepi, tapi menurut beberapa warga Singapura aktivitas mulai berangsur bergerak.
Mindo reporter BatamNow.com memang ditugaskan redaksi ke Singapura. Dia seminggu ini melakukan peliputan kehidupan Singapura pasca dilonggarkannya prokes di tengah pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari dua tahun ini.
Dia sempat wawancara dengan beberapa warga Singapura yang mengatakan bahwa kehidupan di sana mulai bergerak setelah pintu masuk pelancong dari berbagai negara dibuka.
“Ya masih sepi jika dibanding dulu sebelum Covid-19, tapi ini mulai ramai setelah pelancong asing boleh masuk,” kata Hok Chung di kawasan Chinatown.
Begitu juga menurut Chin Cuan Geek di kawasan Little India, senada dengan Hok Chung dan yang lainnya.
Suasana di Singapura
“Masih dengan protokol kesehatan. Saat ini masih diwajibkan menjaga jarak, memakai masker di outdoor begitu pun di indoor,” lapor reporter BatamNow.com Mindo.
Dia sampaikan juga jika tidak menggunakan masker, ada sanksi dendanya dari otoritas pemerintah Singapura.
Pantauannya di lokasi, jalanan masih sepi. Kawasan pelabuhan atau terminal laut Harbour Front juga masih sepi karena belum beroperasi.
Di beberapa lokasi mulai ramai dikunjungi orang, contohnya di Vivo City, Gardens by the Bay dan stasiun MRT.
“Masih didominasi oleh warga negara Singapura, turis mancanegara dapat dihitung,” lapornya.
Kondisi lainnya yang terpantau ternyata ada hotel yang tutup permanen imbas dari Covid-19. Contohnya Grand Park Orchard dan Mandarin Orchard.
Selain yang berhenti total, ada juga hotel yang tutup sementara untuk masyarakat umum karena digunakan sebagai tempat karantina dan fasilitas work from home (WFH) bagi warga Singapura secara gratis. Biaya ditanggung oleh pemerintah maupun perusahaan.
Informasi yang diperoleh, setidaknya kebijakan itu diterapkan di Peninsula Excelsior, Furama Riverfront serta Fragrance Hotel dan mungkin masih ada hotel lainnya.
Kemudian, beberapa hotel juga tengah renovasi, bersiap untuk kedatangan turis atau pelancong asing yang diperkirakan sangat ramai pada Mei ini.
“Ini menyusul rencana lebih longgar lagi aturan prokes Covid-19 untuk masuk ke Singapura per 1 April 2022,” tambahnya.
Yang menarik juga ditemukan Mindo di Singapura, ada atraksi yang dibuka ditengah pandemi Covid-19, misalnya Skyhelix Sentosa dan Ice Cream Museum.
Berangkat dari Nongsapura Batam, Tiket PP SGD 98
Reporter BatamNow.com ini juga melaporkan proses dan tahapan prosedur keberangkaan dari Nongsapura International Ferry Terminal, Batam ke Pelabuhan Internasional Tanah Merah di Singapura.
Disebutkan prosedurnya masih dengan jalur khusus vaksinasi atau Vaccinated Travel Lane (VTL).
Pelayaran yang tersedia masih Kamis sampai Minggu dengan feri BatamFast. Kemungkinan besar per 1 April, pelabuhan penumpang internasional lain di Batam akan dibuka.
Adapun harga tiket pergi-pulang (PP) per orang dengan feri Batamfast rute Pelabuhan Nongsapura-Tanah Merah seharga SGD 98.
Sebelum berangkat, katanya, wajib membawa dokumen PCR hasil negatif, paspor, tiket kapal PP, asuransi Covid, bukti pemesanan hotel, Vaccinated Travel Pass (VTP), sertifikat vaksin minimal 2 dosis, memasang aplikasi TraceTogether di smartphone. (Direkomendasikan semua dokumen dalam bentuk print out untuk memudahkan pemeriksaan)
Hasil PCR sebelum keberangkatan diupload ke https://www.moh.gov.sg/covid-19/statistics/accreditation-bodies-for-covid-19-testing.
Selain itu, mengisi SG Arrival Card dalam waktu 3 hari sebelum keberangkatan melalui link https://eservices.ica.gov.sg/sgarrivalcard/.
Di Nongsapura check in dengan scan QR Code memakai PeduliLindungi. Keluarnya check out juga dengan aplikasi yang sama untuk menandakan kita telah selesai dari pelabuhan itu.
Saat dalam feri, check in lagi dengan memindai QR Code memakai aplikasi PeduliLindungi. QR Code ini ditempel di setiap kursi penumpang. Pas turun check out lagi.
Tiba di Pelabuhan Tanah Merah sekitar pukul 14.30 waktu Singapura.
Setiba di Pelabuhan Tanah Merah Singapura, sudah tidak ada lagi “cop” paspor jadi lembarannya bersih tak ada cap stempel imigrasi di sana. Kecuali petugas hanya memindai (scan) halaman data diri di paspor pelancong.
Demikian juga di pelabuhan tak ada lagi tes Covid.
Dari terminal pelabuhan Tanah Merah mau ke hotel atau dengan tujuan mana saja di Singapura boleh pakai kendaraan umum seperti taxi, bus, MRT. “Kita disarankan membuat kartu EzLink dan di-top up untuk pembayaran tiket saat menggunakan MRT,” ujar Mindo.
Ditambahkannya, meski tak ada tes Covid di pelabuhan, para pelancong asing dari Batam diwajibkan tes mandiri (antigen) dan menunggu di hotel. “Saya beli di Watson. Merek Flowflex, 1 unit dengan harga SGD 5. Hasil tes mandirinya diupload ke web,” katanya.
Di hotel di Singapura, check in pakai aplikasi TraceTogether semacam PeduliLindungi di Indonesia. Demikian juga check out saat keluar hotel. Ketentuan check in/ out dengan aplikasi ini berlaku di setiap lokasi yang dikunjungi di Singapura.
Setelah hasil antigen di-approve, akan ada notifikasi yang dikirimkan ke email kita bahwa sudah bisa melanjutkan perjalanan.
Prosedur Kepulangan Singapura-Batam
Menurut Mindo, bagi pelancong yang hanya berencana liburan 1 atau 2 hari di Singapura, disarankan langsung tes PCR juga di hari kedatangan karena akan menunggu hasil keluar setidaknya 1 x 24 jam.
Sistemnya, dengan membuat janji temu dengan penyedia layanan tes PCR.
Salah satu contohnya disebutkan, yang dia pakai adalah Minmed yang memiliki 15 klinik di Singapura. Setelah jadwal ditentukan, barulah kita datang ke lokasinya untuk tes PCR.
Kita menunggu lagi di hotel sampai hasil negatif PCR keluar lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Adapun harga tes PCR dari klinik itu dibanderol SGD 95, hasilnya keluar sekitar 24 jam. Ada juga versi ekspres seharga SGD 265, keluar dalam 6 jam.
Hasil PCR ini juga akan diperiksa petugas di pelabuhan saat kepulangan beserta bukti pemesanan hotel di Batam bagi yang bukan berdomisili di kota itu.
Dari Pelabuhan Tanah Merah menuju Nongsapura dengan feri BatamFast sekira pukul 15.00 waktu Singapura.
Tiba di Nongsapura, harus tes PCR lagi. Bagi warga dengan KTP domisili Batam, boleh lanjut pulang dan menunggu hasil tes di rumah sendiri. Namun jika bukan domisili Batam, wajib menjalani karantina di hotel di kawasan Nongsa Sensation minimal satu malam hingga keluar hasil negatif PCR. (D)