BatamNow.com – Pelayanan pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Batam menurun.
Banyak pelanggan air minum di Batam mengeluh khususnya sejak SPAM ditangani BP Batam-PT Moya Indonesia.
Cen Sui Lan disingkat CSL pun berjanji akan turun melakukan fungsi pengawasan dalam kapasitasnya sebagai Anggota Komisi V DPR RI.
“Dalam fungsi pengawasan, saya akan turun mencoba menemukan solusi untuk membantu masyarakat,” kata CSL.
Berkata ke BatamNow.com Kamis (22/04/2021), Anggota Fraksi Golkar ini mengaku sebelumnya sudah pernah menyuarakan hal itu.
Baik kepada BP Batam dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kepri sebagai mitra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang membawahi Ditjen Sumber Daya Air (SDA) yang mengontrol pasokan air baku dari waduk.
Dia sebut, kontrol yang dimaksud di hulu. Sedangkan di hilir/ distribusi adalah tanggung jawab BP Batam dan PT Moya Indonesia.
Diberitakan BatamNow.com, banyak pelanggan SPAM mengeluhkan suplai air minum yang tersendat.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengakui pelayanan pengelola transisi SPAM Batam kurang maksimal melakukan pelayanan.
Kata Rudi bagaimana maksimal, “tak mungkin pengelola transisi mengeluarkan uang banyak.”
Sementara operating and maintenance (OM) SPAM PT Moya Indonesia mendapat masa kontrak selama 6 bulan plus 3 bulan, sejak 15 November 2020.
Selama masa transisi dimaksud tak terelakkan berbagai keluhan dan kekecewaan sejumlah pelanggan.
Rudi berjanji akan membicarakan keluhan masyarakat itu dengan PT Moya Indonesia.
Namun apa hasil pembicaraan, Rudi belum menyampaikan ke publik.(P/JS)