BatamNow.com – Warga RW 15 dan RW 22, Tanjung Uncang sudah bertahun mengeluhkan layanan pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam yang tidak pernah lancar.
Masyarakat konsumen ini ada yang di Perumahan Citra Indomas tahap 1 dan 2, Perumahan Putra Jaya, dan Perumahan Puri Pesona tahap 1 dan 2.
Mereka berada di lima perumahan di RW 15 dan RW 22 Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji.
Empat kru BatamNow, minggu ini, turun langsung menginvestigasi kondisi konsumen yang terdiskriminasi atas pelayanan hak air.
Beberapa warga yang ditemui media ini memang mengakui dan mengeluhkan layanan air minum yang bermasalah itu.
Dewi warga perumahan Putra Jaya Cluster F mengatakan kalau kemarau seperti sekarang, air mengalir pukul 00.00 sampai pukul 05.00. Itupun dengan aliran kecil.
Kalau musim hujan air mengalir pada jam 23.00 sampai pukul 05.00.
“Kalau kami bangun pukul 06.00 jangan harap dapat air, sudah bertahun tahun derita ini kami rasakan,” ujarnya.
Dikatakan warga di sana sudah pernah melaporkan kondisi ini ke Wali Kota Batam. Juga ke beberapa anggota DPRD Kota Batam.
“Pejabat pun sudah melakukan kunjungan ke sini, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan,” ujar Dewi memelas.
Santiana warga Cluster D juga mengatakan, “saya sudah lama tinggal di sini. Sudah ada hampir 11 tahun, air inilah yang terus jadi masalah.”
“Aliran air baru hidup jam 00.00, di saat orang tidur, kami menampung air. Tidak usah pun hidup 24 jam tapi dari pagi sampai sore aja hidup tidak apa-apa itulah permintaanku,” ujar Santiana.
Senada dengan Dewi dan Santiana, Mama Gracio warga Cluster C Perumahan Putra Jaya juga mengatakan senada.
Dia menandaskan di lingkungannya air hidup jam 00.00 sampai jam 05.00. Rata-rata konsumen pakai alat sedot Sanyo supaya air jalan.
“Tapi kami ini yang tidak ada uang beli Sanyo harus begadanglah menampung air. Kalau siang seperti ini jangan harap, tak pernah hidup air,” kata Mama Gracio.
“Di sini kalau siang nggak hidup air. Tapi kalau musim hujan pada waktu siang hidup tapi kecil. Nanti malamlah hidupnya jam 23.00 sampai jam 05.00,” ujar Lisa warga Cluster A Perumahan Putra Jaya.
Ketua RW 15 dan 22 Benarkan Keluhan Warga atas Air Langka
Isdianto, Ketua RW 22 membenarkan kondisi itu dan mengatakan ada 1.400 Kepala Keluarga (KK) di RW 22 yang mengalami hal yang sama.
Demikian juga Azwar Sukendi Ketua RW 15.
Dia katakan sudah sejak lama warga di sana hanya mendapat aliran air di tengah malam. Itu pun dengan aliran yang kecil.
“Di sini ada sekitar 2.000 KK,” ujar Azwar.
Ternyata kehadiran PT Moya sebagai pengelola SPAM yang baru, tak membuat derita hidup mereka berubah atas pelayanan air minum ini. Sama saja dengan sebelumnya.
Di Wilayah Bengkong Juga Meronda Air Minum Sudah Biasa
Tak hanya ribuan warga Tanjung Uncang, tapi sejumlah konsumen air minum di kawasan Bengkong juga mengalami derita serupa.
Investigasi BatamNow di daerah Patam, Tiban dan Sekupang juga banyak mengalami kondisi serupa.
Derita mengenai tidak lancarnya pelayanan air minum sebagaimana janji NEGARA.
Tampaknya pengelola SPAM di Batam, juga belum menjalankan perintah negara secara komprehensif sesuai perundang-undangan yang ada.
Sejumlah konsumen air minum di Bengkong Palapa, Mahkota dan Sarmen, air menetes hanya mulai sore dan kadang malam sampai pagi jam 06.00.
Abdon Marbun, Ketua RT 05/ RW 08 Kelurahan Tanjung Buntung, Bengkong Langit mebenarkan hal ini.
“Air SPAM mengalir hanya mulai dari jam 11 malam sampai jam 6 pagi,” ucap Abdon.
Cara para konsumen yang jumlahnya diperkirakan ribuan, untuk mengatasi kontinuitas airnya terpaksa menyiapkan tandon, bak atau tangki penampungan.
Selain tidak mengalir selama 24 jam sebagaimana dijamin negara, kondisi amburadulnya pelayanan air ini akhirnya memunculkan biaya tinggi bagi konsumen karena harus menyiapkan berbagai fasilitas ekstra untuk mendapatkan air, semisal membangun bak penampungan.
Padahal PP 122 Tahun 2015, pasal 2 ayat (2a) menyebut, SPAM diselenggrakan dengan tujuan tersedianya pelayanan air minum unruk memenuhi hak rakyat atas air minum, dan (2b) terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
PT Moya yang saai ini mengelola air minum di Batam, akunya bukan perusahaan sembarangan. Jauh sebelum mengelola SPAM Batam, pihak PT Moya mengaku sudah mengelola SPAM di 9 daerah di Indonesia.
Hal itu disampaikan Astriena Veracia, Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia.
Berkali Astriena dihubungi BatamNow untuk klarifikasi atas pemberitaan di atas, namun tak merespon.
Lalu perubahan apa yang dilakukan oleh pengelola SPAM BP-Batam-PT Moya yang sejak dari awal berjanji membawa perubahan atas pelayanan air.
“Sebenarnya sangat tak layak,” kata Budi Mardianto Anggota DPRD Fraksi PDIP Kota Batam yang pro wong cilik itu.(tim)
Memang benarlah air di daerah tanjung uncang khususnya RT 15… Baca Selengkapnya
[…] pelanggan di Batam yang sudah bertahun hanya mendapat suplai… Baca Selengkapnya
Sungguh sedihnya membaca berita ini