BatamNow.com – Anggota Direktorat Pengamanan Aset (Ditpam) BP Batam bersama personel lainnya dalam Tim Gabungan akhirnya mundur dari Jembatan IV Barelang, yang kedatangannya sempat diadang warga Rempang, Senin (21/08/2023).
Itu setelah dilakukan audiensi antara Kapolresta Barelang Kombes Pol Kombes Nugroho Tri dengan perwakilan warga di lokasi, Jembatan IV. Hadir juga di sana, Dandim 0316/Batam Letkol Inf Galih Bramantyo serta Direktur Pengamanan Aset BP Batam Mochamad Badrus.
Kepada Kapolresta, warga menyampaikan agar jangan ada dulu kegiatan atau intervensi, semisal pengukuran di Pulau Rempang, sampai mereka bisa bertemu dan mendapatkan solusi dari Wali Kota Batam ex-officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
“Yang jelas, intinya, jangan ada kegiatan dulu sebelum kami bisa bertemu dengan Kepala BP Batam,” kata Ketua LPM Rempang Cate, Syamsurizal kepada Kaporesta Barelang dan Tim Gabungan yang hadir di Jembatan IV.
Koordinator Umum dari Aliansi Pemuda Melayu, Dian Arniandi juga menyampaikan permintaan warga Rempang. Selain itu, katanya, masyarakat telah jenuh hanya mendapat respons ‘akan kita tampung dulu’ ketika menyampaikan penolakan relokasi kepada utusan BP Batam.
“Harapan terbesar kami hari ini tidak terjadi pematokan. Sosialisasi dilakukan BP Batam sebelum-sebelumnya, kami butuh solusi. Tidak ada solusi yang diberikan sampai hari ini. BP lempar ke MEG, MEG lempar ke BP. Kami jadi bola hari ini,” tegasnya.
Mendengar permintaan warga yang disampaikan perwakilannya, Kapolresta Barelang pun sepakat dengan mereka. “Lebih baik kita selesaikan dengan baik-baik, kita musyawarah,” ujarnya di depan warga.
Kombes Tri Nugroho juga menanyakan lokasi yang diinginkan warga untuk pertemuan tersebut dan dijawab di Kecamatan Galang. “Saya nanti bersama Dandim akan hadir juga,” Kapolresta Barelang menjawab warga.
Ketika dikonfirmasi, Syamsurizal membenarkan bahwa Tim Gabungan termasuk yang dari Ditpam BP Batam telah ‘balik kanan’ meninggalkan Jembatan IV yang dinamai Jembatan Sultan Zainal Abidin itu.
“Iya mereka pulang sekitar jam 12.00 tadi,” kata pria yang akrab disapa Rizal itu kepada BatamNow.com, Senin (21/08).
Namun begitu, katanya, dari pihak warga Rempang, masih ada yang tetap stand-by di sekitaran Jembatan IV.
Diberitakan, warga Rempang-Galang berkumpul di Jembatan IV Barelang pada Senin (21/08) pagi sekira pukul 09.00. Mereka menolak kedatangan Tim Gabungan yang diduga akan melakukan pengukuran lahan di pulau yang akan dikembangkan menjadi kawasan Eco-City oleh PT Makmur Elok Graha (MEG).
Sejatinya, warga menerima masuknya investasi ke Pulau Rempang-Galang. Namun mereka dengan tegas menolak renacna relokasi terhadap 16 titik kampung tua/lama yang telah dihuni masyarakat tempatan secara turun temurun di sana bahkan sejak tahun 1834. (red)