Saat ini teknologi bertumbuh dengan sangat cepat, ada banyak dampak dari kemajuan itu sendiri. Siapa saja yang tidak berusaha beradaptasi dengan kemajuan itu akan terlindas dan tertinggal.
Sebagai contoh pentingnya beradaptasi, kita bisa belajar dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti Nokia dan Blackberry yang sempat memimpin di dunia mobile phone.
Kedua perusahaan itu adalah penguasa di eranya, namun dengan munculnya internet, Nokia yang sudah lama menjadi pemimpin pasar mobile phone harus tersingkir dan mati.
Blackberry sebagai perusahaan yang mengambil alih kepemimpinan Nokia dengan memanfaatkan kemajuan internet juga sempat memimpin, namun eranya juga tidak cukup lama. Blackberry tidak beradaptasi dan berinovasi dengan kemajuan yang ada, sehingga akhirnya perusahaan ini pun harus tenggelam dengan perusahaan besar lainnya seperti Apple dengan iPhone-nya dan Samsung dengan androidnya.
Dari contoh di atas terlihat perusahaan besar dan kecil saling bisa tergantikan kesuksesannya di waktu yang sangat cepat, dan semua itu bisa terjadi karena adanya kemajuan teknologi dan internet.
Dengan kemajuan teknologi itu sebenarnya kita mau diingatkan untuk terus meng-upgrade kemampuan dan skill kita.
Kampus merupakan salah satu jawaban untuk menjadi tempat buat seseorang yang mau meng-upgrade kompetensinya. Kita tidak boleh puas dengan keadaan kita saat ini saja, karena ke depan tuntutannya lebih besar dan cepat.
Selain mampu meningkatkan kompetensi, kampus juga sering membuat jaringan seseorang bertambah, jaringan ini sendiri sangat dibutuhkan untuk kesuksesan seseorang. Seperti kita ketahui bersama, sukses itu tergantung dari seberapa berkualitas orang-orang yang mengenal kita dan kita kenal.
Di Batam sendiri ada sebuah tren yang berlaku hampir di semua kampus. Adapun tren yang dimaksud adalah kelas pekerja atau kuliah malam.
Batam yang terkenal dengan kota industri, membuat banyak mahasiswa yang sebenarnya adalah pekerja mengambil kuliah malam.
Jadwal bekerja mereka yang banyaknya di pagi hari, membuat mereka harus kuliah di malam hari. Hal inilah yang membuat banyak kampus-kampus di Batam memfasilitasi dengan adanya kelas pekerja. Biasanya waktu kuliah untuk pekerja ini dimulai rata-rata dari pukul 18.00 sampai 22.30.
Tren kuliah sambil kerja ini sebenarnya juga banyak manfaatnya buat mahasiswa, asalkan mereka tahu cara terbaik me-manage waktu mereka. Ada beberapa tips yang sekiranya perlu diketahui buat mahasiswa atau orangtua mahasiswa untuk bisa kuliah sambil bekerja, berikut ulasannya:
1. Siapkan Fisik dan Mental
Ketika kita memilih untuk kuliah sambil bekerja, sebaiknya kita punya prioritas. Adapun prioritas yang saya sarankan adalah kesehatan dan keselamatan. Artinya seberapa besar pun semangat teman-teman untuk kuliah sambil bekerja, harus diingat kesehatan tubuh dan mental kamu harus menjadi yang utama.
Tidak ada artinya kalau kita nantinya punya banyak duit, kaya raya namun harus sakit-sakitan ke depannya. Dengan sakit dan terbaring kita sudah banyak kehilangan waktu yang memang tidak bisa tergantikan. Waktu adalah poin penting dimana uang sekalipun tidak mampu menggantikannya.
Tentu saja kita perlu optimis dan berpikir positif untuk bisa terhindar dari sakit, namun kalau kita nggak menjaganya dengan pola makan dan istirahat yang baik maka penyakit sangat mungkin menyerang kita.
Tidak aneh kalau ada begitu banyak mahasiswa yang sering sakit, dan penyakit yang paling sering kita dengar untuk mahasiswa adalah maag dan tipes. Dua penyakit yang bersumber dari pikiran ini sebenarnya berawal dari kurangnya istirahat dan kurang menjaga pola makan.
Banyak dari mahasiswa yang karena deadline atau lagi asyik bekerja sampai menomorduakan kebutuhan lambung dan kurang tidur. Padahal tanpa disadari di saat kita kuliah kita dituntut untuk menjadi manager yang baik untuk tubuh dan pikiran kita. Kita harus menjadi tuan dan bukan menjadi budak dari pikiran kita sendiri. Kita yang mengatur waktu, bukan waktu yang mengatur kita.
Pada saat bekerja sebenarnya fisik kita juga sudah terkuras ditambah lagi ketika kita melanjutkan perkuliahan di malam hari, tentunya ada banyak aktivitas pikiran yang menuntut kita untuk paham dari materi yang diajarkan.
Saran saya jangan sepelekan the power of air putih, jadi usahakanlah untuk mahasiswa secara konsisten meminum air putih minimal 8 gelas sehari dan memulai harinya dengan meminum 1-2 gelas air hangat setiap kali bangun dari tidur paginya. Cukupnya air putih membuat kita bisa fokus dari padatnya aktivitas dan menjaga stamina kita sepanjang hari.
Berbicara mental juga, sering sekali tuntutan pertemanan dari teman-teman kerja atau kuliah bahkan dosen membuat seseorang tertekan.
Belum lagi banyaknya tugas dan deadline yang menunggu, sering sekali membuat drop mahasiswa.
Namun apabila mahasiswa mendapatkan situasi seperti ini, ada baiknya ia harus kembali mengingat sesuatu yang bisa membanggakan dia ke depannya.
Sebagai contoh apabila ia bisa lulus maka ada orangtua yang akan bangga dengan pencapaiannya atau bagaimana ia bisa menjawab tantangan bahwa dirinya mampu untuk kuliah sambil kerja walaupun sedikit beristirahat dan dengan biaya yang minim.
Intinya adalah kita adalah motivator terbaik untuk diri kita sendiri, sehingga kita harus tahu alasan terkuat yang bisa membuat kita bangkit setiap kali kita mulai lemah. Kita harus sadar bahwa kita tidak mudah ditaklukan oleh keadaan, terlebih lagi kita selalu punya cara untuk menyelesaikan semua hambatan-hambatan di depan.
Dengan memiliki mental dan pikiran seperti itu, sebenarnya mahasiswa sudah menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri sebelum memimpin orang banyak kedepannya.
2. Pilih Pekerjaan Sesuai Jurusan Kuliah/ Passion
Saran berikutnya ada baiknya seorang mahasiswa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan di bangku kuliahnya.
Hal ini tentunya akan memudahkan perkuliahan mahasiswa itu sendiri, dan juga tentunya akan membuat mahasiswa lebih mudah memahami pengetahuan dan skill yang ia pelajari.
Sebagai contoh apabila teman-teman kuliah di jurusan perhotelan, alangkah lebih baiknya apabila teman-teman bekerja di dunia hospitality seperti bank, customer service atau kafe/tempat nongkrong.
Dengan kerja sesuai jurusan yang kita ambil di kuliah, kita juga semakin mudah mengaplikasikan ilmu kita tersebut, kita menjadi one step a head, satu langkah lebih maju dari teman-teman kita yang hanya kuliah saja. Kita mengetahui lebih cepat dan jelas perkembangan di jurusan itu dan kita tahu secara real permasalahan dan pemecahan yang terjadi di lapangan.
Berikutnya juga kalaupun tidak bekerja di jurusannya, mahasiswa penting untuk memilih perkejaan yang sesuai dengan passion atau mimpinya.
Di perkuliahan sendiri banyak kita temukan mahasiswa yang tidak mendapatkan jurusan sesuai pilihannya, bisa karena orangtua atau juga hasil tes penerimaan mahasiswa di awal.
Mahasiswa tetap bisa bekerja, hanya saja condongkan diri kamu dengan bekerja di tempat yang mendekatkan kamu dengan mimpi kamu.
Sebagai contoh apabila kamu diterima di jurusan perhotelan sementara kamu inginkan di jurusan yang bersifat designer atau IT, maka tidak ada salahnya sambil kuliah kamu bekerja by project atau menjadi daily worker dengan bekerja di bagian IT atau usaha-usaha perseorangan. Karena mimpi kamu perlu untuk terus kamu kerjakan setiap harinya, penting untuk terus mengerjakan/merintis dengan tetap terkoneksi dengan mimpi tersebut.
Kita juga tidak pernah tahu seperti apa kedepannya, bisa jadi dengan kamu terhubung dengan orang-orang di passion kamu tersebut, justru kamu mendapatkan orang yang tepat yang bisa membantu tercapainya mimpi kamu tersebut.
Pertanyaan mahasiswa mungkin bagaimana cara mendapatkan pekerjaannya? Saran saya adalah maksimalkan jaringan yang ada di kampus, bertanyalah kepada dosen teman-teman atau senior kamu di kampus.
Di kampus banyak sekali orang-orang yang punya informasi dan bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan tersebut. Masalahnya adalah banyak mahasiswa yang malas bertanya atau malu bertanya. Seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika kita harus bertanya, karena kita sedang mengerjakan hal yang baik dan positif.
3. Cari Pekerjaan yang Bisa Membayar Biaya Hidup (Living Cost)
Penting buat mahasiswa untuk mengetahui berapa besar biaya bulanannya, prioritaskan untuk hidup dan SPP perkuliahan.
Hindari life style yang tidak perlu dan belajarlah untuk hidup bijak dengan mengetahui prioritas saat ini dan membagi untuk bersedekah.
Karena hal itu juga mahasiswa harus bisa mendapatkan pendapatan dari pekerjaannya yang bisa mencukupi kebutuhan bulanannya.
Jangan sampai ada prinsip “Gua mah hidup mengalir aja seperti air”. Hati-hati, karena air tidak selalu mengalir ke air yang bersih tapi juga sering mengalir ke selokan kotor atau akhirnya safety tank.
Mahasiswa harus jelas untuk hal yang ia kerjakan, tidak juga karena ikut-ikutan tapi mengenal kebutuhan hidupnya. Mahasiswa harus memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya bukan sekadar keinginannya.
Saat ini ada begitu banyak sumber-sumber pekerjaan yang bisa jadi referensi buat mahasiswa.
Sebagai contoh di dunia perhotelan, ada begitu banyak hotel-hotel yang butuh tenaga harian. Dalam satu harinya teman-teman akan bekerja 8 jam dan mendapatkan imbalan rata-rata Rp 150 ribu.
Bisa juga seperti mahasiswa IT yang mendapatkan banyak project, entah itu pembuatan website atau justru menjadi admin dari media sosial (medsos).
Bahkan hanya dengan aktivitas menjadi admin medsos, mahasiswa bisa bekerja untuk 2-3 usaha, terlebih lagi pekerjaannya bisa sangat fleksibel dan mobile dengan menggunakan gadget.
Di poin ini mahasiswa juga pada akhirnya belajar bagaimana me-manage keuangannya.
Dalam kehidupan ini ada beberapa orang yang kita temukan, yang sangat hebat untuk menghasilkan duit dalam hidupnya, namun selalu saja bocor saldo keuangannya.
Mahasiswa harus belajar dan menjadi hebat dalam urusan mengelola keuangannya, dan jangan hanya fokus untuk sekadar hebat dalam mencari duit saja.
Belajar dari bagaimana seorang Michael Jackson yang kaya raya, justru meninggalkan utang Rp 5 triliun ketika meninggal dunia.
Jadi, pada saat kita memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, kita juga dituntut untuk menjadi baik bahkan mahir dalam mengenali kebutuhan kita terlebih menjadi manager yang baik dalam pengelolaan keuangan kita.
Terakhir, mahasiswa saat ini harus menyadari bahwa dia harus hidup dari apa yang membuat dia bahagia bukan berusaha untuk menggenapi ekspektasi orang lain untuk hidupnya.
Karena bagaimanapun juga ini adalah hidup kita, kita yang menjalani dan kita yang menikmati. Jalanilah kehidupan ini dengan antusias, karena tidak ada yang hebat yang bisa diraih dalam kehidupan ini, tanpa adanya antusias.
Semoga memberkati, salam sukses selalu dan God Bless You, All..!!! (*)