BatamNow.com, Jakarta – Varian Omicron terus berkembang dan ditemukan di banyak negara dunia, tak terkecuali Indonesia. Epidemiolog asal Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta masyarakat untuk tidak panik.
“Jangan Panik,” kata Pandu kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/12/2021).
Dilansir CNBCIndonesia.com, Pandu mengatakan untuk saat ini tidak perlu melakukan vaksinasi booster. Pandu mengimbau untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19.
Selain itu juga tetap menjaga protokol kesehatan. “Belum perlu booster. Lakukan vaksinasi 1 dan kedua dan jaga prokes,” ungkapnya.
Indonesia memastikan melaksanakan vaksinasi booster untuk masyarakat pada Januari 2022. Dua kelompok masyarakat yang diprioritaskan adalah lansia dan mereka dengan immunocompromised.
Pemerintah sedang menyiapkan dua skema untuk booster. Pertama adalah yang mendapatkannya secara gratis untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Sedangkan skema kedua adalah booster berbayar dan ini dikenakan bagi masyarakat di luar kelompok skema pertama.
Untuk varian Omicron juga sudah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Satu kasus teridentifikasi dan lima kasus masih dalam kemungkinan terinfeksi varian Omicron.
Varian Omicron diyakini berkembang 70 kali lebih cepat dari virus asli Corona serta varian Delta dalam 24 jam. Penyebaran varian ini juga sangat cepat setelah terdeteksi di Afrika Selatan.
Sejauh ini lebih dari 72 negara mengonfirmasi kehadiran kasus Omicron. WHO juga telah menempatkan Omicron masuk dalam ‘variant of concern’ yaitu perlu diwaspadai seperti Delta. (*)