BatamNow.com – Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan seorang pria sopir truk dihukum push up hingga berguling oleh seseorang yang diketahui adalah Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri.
Dalam video berdurasi 1 menit 10 detik tersebut, Tajudin yang dari Fraksi Golkar itu bahkan sempat menginjak pundak sopir yang belum diketahui identitasnya.
Sopir tersebut terlihat hanya pasrah dihukum, mulai dari push up, sempat diinjak lalu didorong dan berguling di aspal yang dilintasi kendaraan. Sementara yang memerintahkan, Tajudin mengawasi sambil bertolak pinggang.
Setelah menghukum sopir truk, Tajudin berjalan ke arah portal pembatas jalan yang terlihat tumbang.
Diunggah oleh akun Instagram @depokhariini pada Jumat (23/09/2022), video tersebut pun dikomentari warganet yang dominan tidak menerima karena menilai tindakan Tajudin Tabri berlebihan.
“Ya gak di injek juga kali pak menghukumnya. yaa tau deh sepatunya mahal yaa,” komentar akun @qurrota.ayyu menyindir.
“hadeh cara negur nya ga memanusiakan manusia, katanya anggota dewan ko kaya ga terpelajar ya? xixi,” tulis akun @prideuxfir.
“Emang harus kaya gitu ya ngehukumnya. dia juga manusia pak. hargai dia di depan umum. Kenapa si org pada kaya gt ya. mungkin dia jga gatau x kalo itu bakal nyangkut,” tulis @ade.nursafitri.52.
Hingga Sabtu (24/09) siang, video di Instagram itu sudah mendapat 2.297 komentar.
Buntut video viral itu, Tajudin Tabri akhirnya meminta maaf dalam konferensi pers di Kawasan Beji, Depok pada Jumat (23/09).
Ia katakan, sopir truk tersebut diberikan sanksi oleh Tajudin karena menabrak portal pembatas jalan. Pada portal tersebut terdapat peringatan batas kendaraan yang dapat melintas. Tajudin mengaku melakukan tindakan itu secara spontan dan kesal karena kejadian truk menabrak portal sudah tiga kali terjadi, meski bukan dilakukan oleh sopir yang sama.
“Saya mohon maaf, dan tadi sudah ketemu juga dengan pihak tol untuk mediasi,” kata Tajudin.
Di sisi lain, Tajudin tak khawatir dinilai berlebihan oleh masyarakat karena memberikan sanksi kepada sopir truk. Menurut Tajudin, dirinya telah melakukan mediasi dengan sopir truk dan pihak pengelola Tol Cijago.
“Segala sesuatunya kan bisa dimediasikan enggak tiba-tiba persoalan gini langsung ditindak hukum. Kecuali saya arogan dan tak ada upaya untuk mediasi, tapi ada upaya untuk menemui pihak tol dan dia pun menerima,” ujar dia. (*)