BatamNow.com, Jakarta – Penggunaan masker di masa pandemi merupakan sesuatu yang sangat penting. Bahkan, hal ini menjadi semakin penting semenjak varian Omicron muncul untuk pertama kalinya di wilayah Afrika.
Dilansir CNBCIndonesia.com, dengan kemunculan varian baru ini, para ahli medis kembali memberikan saran untuk penggunaan masker yang tepat. Mereka menyebut bahwa masker kain tidak akan membawa efektivitas yang tinggi dalam memproteksi tubuh dari varian ini.
“Masker kain tidak lebih dari sekadar hiasan wajah. Tidak ada tempat bagi mereka selain Omicron,” kata profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Umum Institut Milken Universitas George Washington, Leana Wen, kepada CNN International, Senin (27/12/2021).
Ia pun menyarankan untuk tempat-tempat ramai, masker KN95 atau N95 harus menjadi masker yang digunakan masyarakat. Hal ini mengingat design masker-masker itu yang mampu dalam mencegah partikel kecil memasuki hidung atau mulut.
“Inilah yang dikatakan para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat selama berbulan-bulan, bahkan berbulan-bulan,” katanya.
“Kita harus mengenakan setidaknya masker bedah tiga lapis. Masker kain bisa di atas itu, tapi jangan hanya memakai masker kain saja,” tambah Wen dalam wawancara telepon terpisah.
Dalam sebuah riset yang dilakukan American Conference of Governmental Industrial Hygienists, masker kain dianggap memiliki 75% kebocoran dalam memproteksi dari Covid-19. Di sisi lain, Institut Nasional AS untuk Keselamatan & Kesehatan Kerja menyebut masker N95 dapat menyaring hingga 95% partikel di udara.
Sementara itu, penelitian mengenai Omicron masih berlangsung. Ilmuwan masih melakukan penelitian terutama mengenai kemampuan penularan virus ini dan juga efikasi vaksin Covid-19 dalam menangkal varian yang memiliki 32 mutasi pada protein lonjakannya ini. (*)