BatamNow.com, Jakarta – Sisa-sisa jasad 215 anak-anak yang di antaranya berusia 3 tahun ditemukan di lokasi bekas sekolah asrama untuk anak-anak pribumi di Kanada.
Dilansir CNBCIndonesia.com, anak-anak tersebut adalah siswa di Kamploops Indian Residential School yang tertelak di British Columbia. Menurut lembaga konservasi Tk’emplups te Secwepemc First Nation, sekolah itu ditutup pada 1978 silam.
Adapun jenazah ini berhasil ditemukan dengan bantuan pakar radar, seperti dikutip Reuters, Minggu (30/05/2021).
“Kami mengetahui komunitas kami dapat memverifikasinya. Pada saat ini, kami memiliki lebih banyak pertanyaan untuk dijawab,” kata Kepala Tk’emplups te Secwepemc Rosanne Casimir.
Pada 2015 lalu, Kanada telah merilis hasil penyelidikan yang digelar selama 6 tahun mengenai sistem residensi sekolah Kanada yang kini sudah dibubarkan. Penyelidikan menetapkan sistem yang memisahkan anak-anak pribumi dengan keluarganya itu sebagai ‘genosida budaya’.
Laporan tersebut mendokumentasikan pelecehan seksual, fisik, malnutrisi dan kekejian lain yang dialami lebih dari 150 ribu anak-anak yang bersekolah di sana. Sekolah itu sendiri dikelola oleh gereja Kristen dari 1840 hingga 1990-an.
Setidaknya, telah ditemukan lebih dari 4.100 anak-anak meninggal dunia saat bersekolah di sekolah residensial. Kematian 215 anak-anak yang dikubur di tanah bekas sekolah tersebut pun selama ini tidak tercatat.
“[berita ini] menghancurkan hati saya, menjadi pengingat menyakitkan masa gelap dan memalukan sejarah bangsa kami,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Adapun pemerintah konservasi Tk’emplups te Secwepemc First Nation mengaku telah bekerja sama dan menghubungi keluarga yang anak-anaknya berada di sekolah tersebut.
Sebagai informasi, Tk’emplups te Secwepemce sebelumnya dikenal sebagai Kamloops Indian Band, adalah salah satu yang terbesar dari 17 grup tempat negara suku Secwepemc terbagi ketika Koloni British Columbia membentuk sistem pada era 1860-an.(*)