BatamNow.com – Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan bahwa seluruh warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) selanjutnya akan menjadi isolasi terpadu (isoter) dan berlaku mulai hari ini, Senin (09/08/2021) siang.
Isoter, maksudnya adalah pasien konfirmasi Covid-19 harus menjalani isolasi di lokasi yang telah disiapkan pemerintah. Jadi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah.
“Perintah dari pusat bahwa nanti seluruh isoman harus dilaksanakan jadi isoter, jadi isolasi terpadu yang disiapkan pemerintah. Kemarin hari Sabtu sudah saya rapatkan dan hari ini sudah akan diberlakukan,” ujar Rudi, Senin (09/08).
Mengenai tempat isoter, yang digunakan adalah Asrama Haji, lalu disiapkan juga rusun.
“Kalau tidak cukup mungkin Temenggung Abdul Jamal, kalau tidak cukup juga semua sekolah yang hari ini belum tatap muka kita gunakan,” jelas Rudi.
Hal ini disampaikan Rudi kepada awak media di Maha Vihara Duta Maitreya Sei Panas yang hari ini mengadakan vaksinasi massal.
Rudi hadir di sana mendampingi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang sedang kunjungan kerja ke Kota Batam, Senin (09/08).
Kepada awak media, Rudi juga mengungkapkan kasus Covid-19 di Kota Batam sudah masuk penurunan yang cukup drastis. “Hampir lebih kurang 45 sampai 50 persen masyarakat Batam yang terkena Covid sudah tersembuhkan,” katanya.
Sementara untuk capaian vaksinasi Kota Batam, kata Rudi sudah berada di angka 67 persen untuk usia 17 tahun ke atas dan sekitar 62 persen bila digabung dengan usia 12-17 tahun.
“Kita berharap masyarakat minimal sudah harus tervaksin 70 persen pada tanggal 16 Agustus ini,” ujarnya.
Untuk stok vaksin, Pemko Batam terus meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri memprioritaskan Kota Batam. Alasannya, mayoritas warga Kepri berada di Kota Batam.
“Batam lokomotif ekonomi Kepri, saya rasa Batam didahulukan. Kalau ada dari Pusat diminta dibagi secara proporsional,” ujarnya.
Data Pemerintah Kota (Pemko) Kota Batam, dari total sasaran vaksinasi sebanyak 907.317 orang, sudah 556.885 orang sudah divaksin. Kemudian, stok vaksin di Batam dari total 83.216 vial, sudah digunakan 74.339 vial dan sisa 8.874 vial.
Satu hal lagi yang dikeluhkan masyarakat kata Rudi adalah terkait pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Dia katakan ada satu kasus testing yang dipermasalahkan, dimana setelah habis dites mereka tidak diberikan surat keterangan hasil uji tadi.
“Sudah saya perintahkan melalui asisten satu, tolong diberikan saja supaya mereka juga bisa gunakan surat keterangan ini. Mungkin untuk keluar dari Kota Batam,” ucap Rudi.
Mengenai PPKM Level 4 yang diperpanjang atau tidak, Rudi masih menunggu surat dari Menteri Dalam Negeri.
Sebelumnya, Kota Batam ikut menerapkan PPKM Level 4 berdasarkan Intruksi Mendagri No 25 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019.
“Kita tunggu apa perintahnya. Tapi saya kira prokes kesehatan ini tetap akan saya jalankan tapi mungkin akan kita berikan kemudahan supaya masyarakat ekonomi bisa bangkit. Karena perintah pak Presiden, pak Menko dan pak Mendagri penanganan tidak boleh timpang sehingga tidak akan timbulkan masalah,” terang Rudi.
Di kesempatan itu, tak lupa Rudi mengimbau warga yang sudah divaksin agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Ia menjelaskan, vaksin hanya akan meningkatkan imun tubuh dalam melawan Covid-19.
“Protokol kesehatan tak boleh kendur. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas,” pungkasnya.(Hendra)