BatamNow.com, Jakarta – Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Endang Jumali angkat bicara menanggapi pencabutan larangan terbang langsung dari sejumlah negara ke Arab Saudi. Ia memastikan belum ada kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi tentang jemaah umrah asal Indonesia.
Dilansir Tempo.co, Endang menyatakan pemerintah Indonesia akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
“Belum ada kebijakan baru dari Arab Saudi terkait jemaah umrah Indonesia,” ujar Endang dalam siaran pers, Jumat, 27 Agustus 2021.
Kebijakan yang terbaru dirilis pemerintah Arab Saudi, kata dia, adalah mencabut larangan terbang langsung dari sejumlah negara, termasuk Indonesia. “Dan hanya bagi warga asing yang memiliki izin tinggal.”
Ia menjelaskan, pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi dalam menerima kedatangan warga negara asing.
Pertama, sudah mendapatkan 2 dosis vaksin dari jenis vaksin yang diakui Saudi. Kedua, vaksin diperoleh di Saudi sebelum warga asing tersebut pulang ke negaranya.
Ketiga, pada saat tiba di Arab Saudi, mereka harus menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan kerajaan. “Jadi, belum ada kebijakan baru terkait jemaah umrah Indonesia,” tegasnya.
Tak hanya itu, otoritas penerbangan Arab Saudi atau GACA pada 24 Agustus 2021 lalu meminta maskapai penerbangan untuk mewajibkan setiap penumpang umrah bersertifikat vaksin lengkap (dua dosis) yang diakui oleh Saudi. Keempat vaksin itu adalah Pfizier, AstraZeneca, Moderna, serta Johnson and Johnson.
Kerajaan Arab Saudi sebelumnya mencabut aturan larangan masuk ekspatriat dari 20 negara. Salah satu negara yang kembali diizinkan masuk negara itu adalah ekspatriat asal Indonesia.
Selain Indonesia, 19 negara lainnya adalah Uni Emirat Arab, Mesir, Lebanon, Turki, AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, India, Pakistan, dan Jepang.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait sebelumnya menanggapi dibukanya pintu Arab Saudi untuk 20 negara, termasuk Indonesia. Edward alias Edo menilai kebijakan tersebut memberikan angin segar.
“Kalau terjadi, sebab belum terima info yang lengkap, ya merupakan harapan,” ujar Edo ketika dihubungi pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Arab Saudi sebelumnya mengumumkan pembukaan batas negara untuk ekspatriat dari 20 negara termasuk Indonesia memasuki wilayahnya. Sejak Februari lalu, Arab Saudi melarang masuknya penerbangan dari sejumlah negara untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Edo mengatakan saat ini maskapai masih menunggu informasi lengkap dari otoritas penerbangan Arab Saudi maupun Indonesia. Pihaknya belum mengungkapkan rencana reaktivasi maskapai dan rencana penerbangan kembali ke negara tersebut.(*)