BatamNow.com, Jakarta – Perketat protokol kesehatan saat Anda terbang dengan pesawat. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan membuka masker untuk makan dan berbincang selama di pesawat bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.
“Membuka masker dan makan sambil banyak bercakap-cakap tentu meningkatkan risiko penularan pula jadinya, walaupun pesawat sudah dilengkapi dengan hepa filter dan lainnya,” kata Tjandra kepada Antara.
Dilansir CNNIndonesia.com, bagi penerbangan dengan waktu tempuh singkat yakni kurang dari enam jam, sebaiknya penumpang makan sebelum terbang. Jika harus makan di pesawat, pastikan untuk tidak berbicara dengan orang lain.
“Membuka masker walaupun sebentar tentu membuat risiko untuk terjadinya penularan. Baiknya keharusan buka masker ini tidak perlu dilakukan,”demikian kata dia.
Maskapai penerbangan yang membagikan makanan di pesawat juga biasanya menyematkan pesan kepada penumpang untuk tidak menyantap makanan dan minuman di dalam pesawat. Makanan dan minuman boleh dibawa pulang dan disantap di tempat yang aman setelah turun dari pesawat.
Selain itu, Tjandra yang juga menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini menyarankan untuk berpegian dengan aman. Beberapa penyesuaian perlu dilakukan dalam pola kehidupan normal baru dengan Covid-19.
“Kita semua perlu belajar menyesuaikan diri, baik masyarakat luas maupun para petugas dan penentu kebijakan publik,” tutur Tjandra.
Sesuai dengan aturan terbaru, pemerintah mewajibkan penumpang pesawat dari atau menuju bandara di Pulau Jawa dan bali menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama dan surat keterangan hasil negatif Covid-19 tes RT-PCR.
Menurut Tjandra, tes PCR menjadi standar dengan tingkat akurasi yang paling tinggi. Hasil negatif test PCR memberi keamanan yang lebih tinggi untuk mencegah penularan Covid-19 di pesawat.
Selama antre di bandara maupun saat menaiki pesawat, setiap orang mesti menjaga jarak minimal 1 meter baik ke depan, belakang, kanan, dan kiri. (*)