BatamNow.com, Jakarta – Sebuah negara di Afrika bagian barat daya menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Sputnik milik Rusia. Hal itu menyusul kekhawatiran yang disampaikan oleh negara tetangga mereka, Afrika Selatan.
Dilansir CNBCIndonesia.com, negara tersebut adalah Namibia. Kementerian Kesehatan Namibia menyatakan menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Sputnik karena kekhawatiran dapat meningkatkan risiko infeksi HIV di antara laki-laki.
“Alasan penghentian pemberian vaksin dilakukan karena sangat berhati-hati bahwa laki-laki yang menerima vaksin Sputnik mungkin berisiko lebih tinggi tertular HIV,” kata kementerian itu seperti dilansir AFP, Minggu (24/10/2021).
Sebagai informasi, Namibia telah menerima pengiriman sumbangan vaksin Covid-19 Sputnik sebanyak 30.000 dosis. Dari jumlah tersebut sejauh ini telah diberikan kepada lebih dari 120 orang.
Regulator produk kesehatan Afrika Selatan pada hari Senin mengatakan tidak akan mengizinkan penggunaan vaksin Sputnik. Ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang menguji keamanan bentuk adenovirus yang dimodifikasi dan dikenal sebagai Ad5.
Regulator mengatakan, dua penelitian sebelumnya, satu di Afrika Selatan dan satu di Amerika Serikat (AS), menemukan peningkatan risiko infeksi HIV di antara laki-laki yang terkait dengan vaksin bervektor Ad5.
Pengembang vaksin Sputnik mengatakan kesimpulan apapun tentang hubungan antara vaksin dan HIV tidak berdasar.
Hasil studi klinis pada lebih dari 7.000 peserta menunjukkan tidak ada peningkatan yang signifikan secara statistik dari infeksi HIV-1 di antara penerima vaksin vektor adenovirus tipe-5. (*)