BatamNow.com, Jakarta – Singapura mengumumkan akan membuka jalur vaccinated travel lane (VTL) antara Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur tanpa karantina mulai 29 November. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan jalur VTL pada 8 November usai kesepakatan bersama.
Dilansir CNBCIndonesia.com, akan ada enam penerbangan yang ditunjuk untuk perjalanan bebas karantina antarnegara sebagai permulaan. Aplikasi untuk skema ini akan dimulai dari 22 November, dan rincian lebih lanjut akan segera diumumkan.
Pembukaan kembali yang telah lama ditunggu-tunggu antara negara-negara tetangga akan membuka jalan bagi keluarga dan teman yang dipisahkan oleh Covid-19 untuk bersatu kembali, serta bagi para pekerja untuk masuk dan agar hubungan bisnis dapat dilanjutkan.
Kedua perdana menteri telah berbicara melalui sambungan telepon dan sepakat bahwa sudah waktunya untuk melanjutkan perjalanan lintas batas secara progresif dengan cara yang aman, mengingat, “kemajuan signifikan yang telah dibuat kedua negara dalam memvaksinasi populasi mereka masing-masing dan menanggulangi pandemi Covid- ,” demikian pernyataan tersebut.
PM Lee berharap pembukaan jalur ini bisa memulihkan pula hubungan darat dalam waktu dekat. Dalam sebuah posting Facebook, PM Lee mengatakan kalau diskusi mengenai pembukaan kembali perjalanan melintasi Causeway dan Second Link.
“Kami berharap dapat meluncurkan skema VTL serupa antara Singapura dan Johor dalam waktu dekat,” ujar PM Lee.
Singapura sebelumnya telah mengumumkan VTL dengan 13 negara lain, termasuk Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Wisatawan yang memasuki Singapura di bawah skema VTL tidak harus melakukan karantina.
Sebagai gantinya, mereka akan diminta untuk tes negatif untuk Covid-19 dua hari sebelum keberangkatan ke Singapura, serta pada saat kedatangan.
Mulai 11 November, wisatawan dapat menyerahkan hasil tes negatif baik dari tes swab polymerase chain reaction (PCR) atau tes cepat antigen yang dilakukan secara profesional. Setibanya di sana, mereka akan diminta untuk menjalani tes PCR, dan dapat melanjutkan aktivitasnya jika hasilnya negatif.
Rute udara Singapura-Kuala Lumpur termasuk yang tersibuk di dunia, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Mulai 11 November, Malaysia akan direklasifikasi ke dalam Kategori II kerangka penilaian risiko Covid-19 Kementerian Kesehatan Singapura untuk tindakan perbatasan. (*)