BatamNow.com – Tak hanya pasokan listrik bright PLN Batam yang bermasalah belakangan ini, “hutan kabel” pun tumbuh “subur” di Batam.
Di beberapa sudut kota industri ini terlihat jelas bentangan kabel transmisi semakin semrawut dari tiang satu ke tiang lain. Penumpukan kabel di tiang listrik yang bak tumpukan benalu tumbuh di pohon.
Demikian dilaporkan reporter BatamNow.com, Ramces dalam penelusurannya pada Kamis dan Jumat minggu pertama di Desember 2021, di seputar Batam.
Semrawutnya kabel transmisi ini terlihat di Bengkong Aljabar, kemudian di sekitaran Perumahan Central Raya, Perumahan Pluto dan Perumahan Pendawa yang ketiganya berada di Batu Aji dan di daerah lainnya.
Belum diketahui pasti apakah kabel transmisi listrik yang bak benalu itu hanya milik PLN atau ada kabel lain yang menumpang?
Humas bright PLN Batam Rahmat Furqon ketika dikonfirmasi BatamNow.com, Jumat (03/12/2021), belum merespons soal “hutan kabel” ini.
Demikian juga Vice President of Public Relations bright PLN Batam, Bukti Panggabean, tak membalas WhatsApp BatamNow.com, Jumat (03/12) malam.
Praktisi hukum AF Rambe SH mengkawatirkan kabel listrik yang bergelantungan itu. “Ini berbahaya dan bisa terjadi korsleting listrik dengan segala konsekuensinya,” ujarnya.
Malah bukan hanya kabel PLN Batam, kabel Telkom pun ia pertanyakan mengapa bisa semrawut.
Ketua DPP Kepri LI Tipikor dan Hukum Kinerja Aparatur Negara, Panahatan SH kepada BatamNow.com juga mengkritisi keberadaan kabel yang bergelantungan semrawut itu.
Ini, katanya, berbahaya. Ia tegaskan, PLN Batam mesti memberesi masalah ini dengan segera sebelum jatuh korban jiwa.
Ia katakan selain berbahaya, wajah Kota Batam kini seakan menjadi kota tua yang tanpa perencanaan infrastruktur kelistrikan, bila melihat dari sudut kesemrawutan kabel-kabel itu.
“Ini secara tak langsung dapat menjatuhkan Batam dari aspek estetika yang mulai ditata Pemko Batam,” ujar Panahatan.
Lain lagi menurut Supandi, pemerhati lingkungan di sini. Pria paruh baya yang tinggal di Batu Aji itu mengkritisi PLN Batam atas kabel-kabel yang menggelantung semrawut itu.
“Ia melihat bahwa PLN Batam sangat sembrono dan kurang profesional dalam menata kabel-kabel listik itu,” ujarnya.
Ia katakan kondisi itu dapat membahayakan manusia, terlebih jika korsleting listrik. “Apalagi kesemrawutan itu dekat rumah-rumah warga atau bangunan lain, dapat terjadi kebakaran. Jangan tunggu sampai jatuh korban jiwa,” ucapnya.
Catatan BatamNow.com, kesemrawutan kabel listrik itu, selain dianggap berbahaya juga mengganggu performa kota ini yang mengarah ke kota industri yang modern.
Sejak Batam dikembangkan oleh BJ Habibie, tahun 80-an, konsep pembangunan infrastruktur listrik khusus jaringan kabelnya, didesain di bawah tanah.
Kondisi seperti itu dapat ditemukan di sekitar Batam Center, khususnya di lokasi perkantoran dan perumahan.
Namun entah mengapa pengadaan jaringan bawah tanah ini, tampaknya, tak berlanjut setelah PLN Batam meng-handle listrik di sini.
Kini jaringan dengan tiang listrik yang menjulang ke angkasa dengan bentangan kabel yang lebih mendominasi.
Ditengah kesemrawutan “hutan kabel” ini, PLN Batam justru mem-publish rencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang listriknya dimpikan diekspor ke Singapura.
Tak berapa lama pasca publikasi itu, arus listrik pun bermasalah. Terjadi pemadaman bergilir, paling tidak sejak Senin (29/11).
Musababnya, kata Bukti Panggabean, 1 pembangkit di PLTGU Tanjung Uncang, milik PLN Batam, dalam pemeliharaan yang diperkirakan memakan waktu sekitar 25 hari.
Bukti hanya menyebut “pemeliharaan”. Tapi tak diberitahu apakah pemeliharaan mendadak (breakdown maintenance) atau pemeliharaan secara periodik.
Ratusan lokasi terpaksa gelap-gulita selagi listrik masih mati. Tak hanya perumahan tapi sejumlah industri juga terdampak pemadaman bergilir dalam beberapa hari ini. (R/LL)